Kembali Maju Caleg DPR RI 2024, Dari Daerah Untuk Indonesia

Anggota DPR RI dari fraksi Golkar Dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin

Oleh: Drs. H. Mukhtarudin

Partai Golkar kembali menghadapi tantangan yang berat di tahun Politik 2024. Golkar sebagaimana yang disampaikan oleh peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA adalah partai modern dan profesional dimana Golkar adalah partai politik pertama di Indonesia.

Golkar berdasarkan hasil lembaga survey memiliki dua jimat khusus, yakni kekuatannya sebagai partai politik yang tidak bergantung pada figur atau sentral tokoh tertentu (impersonal order). Hal ini karena Golkar sudah bermetamorfosa menjadi partai modern yang mengandalkan sistem kepartaian sebagai kekuatan.

Selain itu Golkar juga memiliki jimat seperti yang digunakan oleh Jose Mourinho. Pria asal Portugal itu ketika menjadi pelatih Inter Milan di tahun 2010 menggunakan strategi bertahan “Catenacio” serta serangan balik yang mampu mengalahkan sepak bola indah “Tiki-Taka” dan formasi menyerang yang diterapkan Barcelona di semi-final liga Champions.

Jika dikaitkan dengan strategi Jose Mourinho, maka Golkar memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dalam menghadapi serangan-serangan dan tekanan dari partai lain bahkan terbukti menjadi pemenang di pemilu tahun 2004.

Akan tetapi kejadian itu terjadi 20 tahun yang lalu, efek kharisma tokoh atau dalam
bahasa ilmiahnya di sebut dengan “Coattail Effect” saat ini menjadi tumpuan bisa bertahannya sebuah partai dalam memenangkan pemilihan umum.

Seperti efek SBY pada Demokrat, Prabowo pada Gerindra dan Jokowi pada PDI-P menjadi penanda bahwa figur-figur sentral bisa menjadi pembawa efek positif maupun efek negatif pada popularitas partai politik.

Hal ini diperkuat oleh survey terakhir yang dirilis oleh Poltracking pada tahun 2023 bahwa posisi Golkar disalip oleh Partai Gerindra bahkan Partai Nasdem.

Pada simulasi 18 partai politik, PDIP memperoleh elektabilitas (23.3%), diikuti Partai Gerindra (16.3%), Partai NasDem (8.8%), Partai Golkar (8.7%) dan PKB (8.5%) (Poltracking, 2023). Selain itu, survey terakhir dari lembaga CSIS (Centre for Strategic and International Studies) menunjukkan suara Golkar di suara pemilih muda (usia 17-39 tahun) di bawah Demokrat dan Gerindra.

Padahal jumlah suara pemilih milenial menurut survey dari CSIS sudah mencapai 54% dari seluruh jumlah penduduk secara nasional, maka perlu ada strategi khusus yang perlu dilakukan oleh partai Golkar ke depan.

BACA JUGA:   Penting Dibangun Komitmen Kebangsaan Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Strategi Khusus Penguatan Suara Tokoh di Daerah

Mengutip ucapan influencer dan podcaster politik Arie Putra, bahwa Golkar adalah
partai yang dianggap mampu menggantikan posisi partai PSI (Partai Sosialis Indonesia Sutan Sjahrir) dan Masyumi di tahun 1955 yang mampu melahirkan banyak tokoh teknokrat.

Dengan kekuatan tokoh teknokrat ini maka Golkar di mata masyarakat dianggap sebagai salah satu partai yang mampu menjawab secara teknis dan terukur dari segala macam permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat (Total Politik, 2023).

Penguatan tokoh-tokoh teknokrat Golkar
ini juga harus tumbuh dari tokoh-tokoh di daerah yang selama ini menjadi lumbung suara partai Golkar di tengah terpaan badai efek ekor jas sosok kuat di pilpres 2024.

Ketokohan teknokrat di daerah ini harus ditopang dengan kemampuan dalam
menjawab problem sentral yang selama ini dialami masyarakat di daerah utamanya
Kalimantan Tengah.

Di tengah pusaran tantangan ekonomi politik global yang semakin menguat, setidaknya ada tiga problem utama;

Pertama adalah perang dagang antara Indonesia dan Uni Eropa terkait penolakan ekspor nikel mentah oleh Indonesia yang di balas dengan larangan impor produk hasil deforestasi hutan yakni minyak sawit dan turunannya oleh Uni Eropa.

Kedua, terkait kekhawatiran Presiden Joko Widodo untuk Indonesia agar bisa keluar
dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) pada tahun 2030, di saat Indonesia masih mengalami bonus demografi yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi namun akan berakhir di tahun 2036 (Media Indonesia, 2022).

Dan ketiga terkait kelanjutan
pembangunan infrastruktur proyek strategis nasional IKN Nusantara pasca perhelatan Pilpres dan Pileg di tahun 2024.

Kembali Maju dari Daerah untuk Nasional

Perhatian harus ditujukan kepada tiga isu tersebut, karena baik secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan daerah pemilihan Kalimantan Tengah yang memiliki korelasi kepentingan terkait pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

BACA JUGA:   Integrasi Tiktok Tokped Untungkan UMKM, Ini Kata Anggota Komisi VI DPR RI

Karena itu dalam menghadapi tantangan yang semakin berat di 2024 maka diperlukan kiprah tokoh atau putera daerah untuk bisa menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Kalimantan Tengah di level nasional.

Karena yang bisa merasakan secara mendalam apa keinginan dan aspirasi masyarakat daerah adalah orang daerah itu sendiri.

Adapun untuk menjawab 3 problem tersebut, kita bisa menggunakan 3 strategi utama, Pertama adalah penguatan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kalimantan Tengah melalui peningkatan kualitas pendidikan dan memperbanyak pelatihan untuk kemampuan teknis serta terampil agar nilai indeks pembangunan manusia (IPM) Kalimantan Tengah berdaya saing tinggi

Kedua adalah penguatan produk turunan hasil perkebunan kelapa sawit seperti mentega, sabun, minyak goreng dan produk turunan kelapa sawit lainnya agar produk kelapa sawit memiliki diversifikasi tujuan pasar.

Utamanya adalah pasar dalam negeri dan kawasan Asia agar tidak terpengaruh hambatan ekspor dari Uni Eropa, apalagi Kalimantan Tengah saat ini adalah provinsi terbesar ke dua dalam produksi produk kelapa sawit.

Ketiga adalah penguatan regulasi dan dukungan pembiayaan baik itu melalui skema APBN maupun investasi swasta untuk membangun IKN Nusantara yang tentu nya pasti berefek bagi pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat Kalimantan Tengah.

Dan oleh karena itu, saya Drs. H. Mukhtarudin putera daerah Kalimantan Tengah menyatakan diri siap bersedia untuk menjawab setiap tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masyarakat.

Bagi saya berpolitik adalah panggilan pengabdian dan berjuang untuk rakyat
adalah sebuah kewajiban.

Mohon doa Restu serta dukungan seluruh rakyat Kalimantan Tengah untuk saya kembali maju sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Golongan Karya, Daerah pemilihan Propinsi Kalimantan Tengah.

Semoga Allah Swt meridhoi perjuangan ini, saya yakin dengan soliditas, militansi kader dan kebersamaan segenap masyarakat pemilih partai Golongan Karya siap menghadapi dan memenangkan pemilu 2024.

Kami berkeyakinan penuh dan
insha Allah, hasil tidak akan mengkhianati ikhtiar.

Penulis Adalah Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Kalimantan Tengah