Mukharudin Berharap Masyarakat Kobar Kalteng Optimalkan Produk Pangan Berbasis Teknologi

Pelatihan Teknologi Pangan Berbasis Tepung di Gedung Serbaguna Kotawaringin Lama, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Selasa, 8 Agustus 2023.

JAKARTA– Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa Komisi VII DPR RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selalu komit untuk meningkatkan teknologi yang diperlukan masyarakat di seluruh Indonesia.

“Pelatihan Teknologi Pangan ini merupakan satu program yang perlu menjadi perhatian kita, yakni mengoptimalkan teknologi guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pangan di wilayah Kotawaringin Lama,” tandas Mukhtarudin.

Mukhtarudin menyampaikan hal itu dalam acara pelatihan Teknologi Pangan Berbasis Tepung di Gedung Serbaguna Kotawaringin Lama, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Selasa, 8 Agustus 2023.

BACA JUGA:   Jakarta Tetap Menjadi Daerah Khusus Meski RI Sudah Pindah Ibukota

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang peningkatan kualitas dan kuantitas tersebut merupakan hal yang sangat esensial untuk mendukung program swasembada produk pangan.

“Sebagai contoh, peningkatan kualitas pangan akan berkontribusi terhadap daya saing produk yang dihasilkan. Sementara peningkatan kuantitas pangan akan berdampak pada keberlanjutan pasokan yang dibutuhkan,” imbuh Mukhtarudin.

Acara pelatihan Produk Teknologi Pangan Berbasis Tepung ini dua kali telah digelar, sebelumnya dilaksanakan di Desa Pasir Panjang Kobar Kalimantan Tengah.

Mukharudin menjelaskan teknologi yang kuat perlu dilakukan untuk pencapaian ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat, hingga pada akhirnya dapat berperan dalam pembangunan ekonomi nasional.

BACA JUGA:   Integrasi Tiktok Tokped Untungkan UMKM, Ini Kata Anggota Komisi VI DPR RI

Selain itu, lanjut Mukhtarudin, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh manfaat semaksimal mungkin sekaligus meningkatkan nilai tambah dari bahan pangan yang tersedia.

“Pelatihan Teknologi Pangan Berbasis Tepung ini bisa meningkatkan nilai tambah pada bahan makanan tersebut. Ilmu-ilmu yang didapat dari para peserta pelatihan ini akan diterapkan di skala besar baik itu untuk produksi, penyimpanan makanan, maupun pengawetan,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)