Empat Ruangan Kelas SD Inpres Woro Rusak Berat, Puluhan Siswa Kelas I hingga Kelas VI Terpaksa Gabung dalam Satu Ruangan

NAIN/BERITA SAMPIT - Memprihatinkan, kondisi bangunan SD Inpres Woro sudah 4 tahun belum dapat perhatian pemerintah. KBM terpaksa digabung dalam satu ruangan

BIMA – Kondisi yang memprihatinkan terjadi di Sekolah Dasar ( SD ) Inpres Woro Desa Paradowane Kecamatan Parado Kabupaten Bima Propinsi NTB. Sebanyak 38 siswa-siswi dari kelas I hingga kelas VI terpaksa belajar dalam satu ruangan yang sama, sementara empat bangunan kelas mereka telah terlantar tanpa perhatian dari Pemerintah Daerah selama 4 tahun terakhir.

Pantauan Berita Sampit, terlihat jelas keempat ruang kelas di sekolah yang terletak dusun Woro tersebut berada dalam kondisi yang sangat memerlukan perbaikan. Dinding yang retak, atap dan sebagian bangunannya nampak sudah roboh, serta fasilitas yang minim menjadi masalah utama yang dihadapi oleh para siswa dan guru.

“Sudah empat tahun terakhir, bangunan kelas yang awalnya mampu menampung siswa-siswa dengan nyaman, sekarang menjadi reruntuhan yang tidak mendapatkan perbaikan sama sekali. Atap yang rusak, dinding yang retak dan roboh, menjadi pemandangan sehari-hari bagi kami dan para siswa yang begitu semangat dalam berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ungkap Kepala SD Inpres Woro, Zulkifli, Sabtu 02 September 2023

Ia menambahkan, hingga saat ini banyak siswa yang sulit berkonsentrasi dan belajar dengan baik dalam keadaan seperti itu. Suasana yang sesak dan kondisi bangunan yang tidak aman mengganggu proses pembelajaran.

Kondisi tersebut sudah dikeluhkan berulang kali oleh pihak sekolah kepada pemerintah setempat. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan konkret yang diambil untuk memperbaiki bangunan kelas yang terlantar tersebut.

“Hingga sejauh ini kami telah mengajukan permohonan perbaikan, namun tampaknya permohonan itu belum di indahkan. Sementara itu, para siswa kami terus menderita karena kekurangan akses fasilitas pendidikan yang layak,” imbuhnya

Menurutnya, dengan keterbatasan ruang belajar dan kekurangan fasilitas yang memadai seperti itu memiliki dampak yang serius terhadap pendidikan para siswa. Bukan hanya sulitnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, tetapi juga menyebabkan akses terhadap pengetahuan menjadi terbatas. Kondisi tersebut tidak sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.

“Saya berharap ada bantuan agar dapat di perbaiki dan di perhatikan dengan baik, sehingga aktifitas belajar berjalan normal seperti sekolah dasar lainnya,” pintanya.

“Alhamdulillah kami tetap melakukan dan memberikan yang terbaik untuk memberikan pendidikan yang optimal bagi para siswa, meskipun dengan keterbatasan yang ada. Namun, sangat disayangkan bahwa kebutuhan dasar seperti kondisi ruangan yang baik belum mendapat perhatian serius dari pemerintah,” lanjutnya

Sementara itu, Masyarakat setempat pun berharap agar pemerintah segera mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki bangunan kelas yang terlantar tersebut. Sebab pendidikan adalah hak bagi setiap anak, dan mereka layak mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, sebab investasi yang lebih besar dalam sektor pendidikan dan perhatian yang lebih serius terhadap infrastruktur sekolah akan menjadi aset jangka panjang bagi masa depan generasi.

“Sebagai masyarakat saya berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan dan melakukan tindakan nyata untuk memperhatikan dan memperbaiki kondisi SD Inpres woro. Semoga ada perhatian serius dan tindakan yang konkret dari pemerintah guna memastikan hak-hak dasar pendidikan para siswa terpenuhi. Hal ini pun diharapkan supaya dapat mendorong pertumbuhan potensi anak-anak yang merupakan aset berharga bangsa,” harap Makrawan, masyarakat setempat. (Nain)