Hanya Staf yang Terlihat Hadir, Wakil Rakyat Perjalanan Dinas Lagi

NACO/BERITASAMPIT - Kondisi Rungan Komisi-Komisi di DPRD Kotim terlihat kosong lantaran anggota dewannya perjalanan dinas.

SAMPIT – Kantor DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) nampak sepi tak ada aktivitas lagi, terlebih bulan-bulan ini mereka gencar melaksanakan agenda perjalanan dinas.

Saat Berita Sampit ke DPRD hanya terlihat satu anggota dari Komisi IV yang hadir sementara itu anggota lainnya sedang melakukan agenda perjalanan dinas.

Selasa 23 Oktober 2023, hanya ada Anggota DPRD Kotim Paisal Damarsing yang nampak ngantor sedangkan yang lainnya tidak terlihat.

Saat Berita Sampit ke ruangan Komisi I ruangan tampak terkunci, saat ke ruangan Komisi II pintu ruangan terbuka akan tetap tidak ada satupun anggota yang terlihat.

Begitu juga saat ke Komisi III hanya ada seorang staf, sementara seluruh anggota tidak ada satupun yang hadir. “Tidak ada anggota (DPRD),” kata staf Komisi III tersebut.

BACA JUGA:   Dewan Harapkan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama di Katingan Tetap Terjaga dengan Baik

Sementara saat ke Komisi IV ruangan itu tampak terbuka namun hanya terlihat seorang anggota saja, sementara anggota lain tidak ada yang turun kantor. Di sisi lain tampak kondisi meja di Komisi IV berdebu terlihat jelas lantaran anggota beberapa pekan ini hanya kegiatan dinas luar saja.

Sementara November nanti akan ada agenda pembahasan APBD Murni 2023, dipastikan mereka akan aktif kembali ngantor untuk pembahasan “bagi-bagi” anggaran lagi.

BACA JUGA:   Dewan Minta Pemkab Kotim Turun Langsung Melihat Kondisi Jalan Mentaya Hulu

Di saat mereka diluar kota, sejumlah proyek dari Sekretariat DPRD Kotim tetap berjalan, seperti salah satunya pengerjaan ruangan smoking area dengan nilai Rp200 juta.

Pekerjaan proyek lainnya seperti rehab lobi sekitar Rp200 juta, ruang Komisi I Rp200 juta, zona parkir Rp200 juta, hingga fotoboot dengan taman Rp200 juta juga sudah dianggarkan.

Dengan sejumlah rehab dan penambahan fasilitas tersebut akan semakin memanjakan para wakil rakyat saat mereka kembali ngantor nantinya.

Kebiasaan mereka jarang ngantor membuat sejumlah masyarakat kadang tidak bisa menemui anggota dewan dan harus membuat janji terlebih dahulu.

(Nardi)