Cerita Maspa S Puluhulawa 10 Tahun Pimpin SMPN 1 Sampit, Kini Ukir Prestasi dengan Tinta Emas

IBRAHIM/BERITA SAMPIT- Maspa S Puluhulawa mantan Kepala SMP Negeri 1 Sampit (kiri) saat menerima penghargaan dari Kepala SMP Negeri 3 Sampit Siti Khadijah (kanan).

SAMPIT- Maspa S Puluhulawa meninggalkan banyak prestasi membanggakan setelah memimpin SMP Negeri 1 Sampit selama 10 Tahun. Perjalanan panjang yang dilaluinya kini harus terhenti setelah dirinya memasuki batas usia pensiun (BUP) pada awal Maret 2024 ini.

Maspa S Puluhulawa memimpin SMP Negeri 1 Sampit sejak bulan Maret tahun 2014 sampai dengan Desember 2023.

“Keberadaan saya dengan umur yang tidak bisa saya perpanjang karena harus pensiun. Saya Syukuri Nikmat Allah yang diberikan kepada saya atas kesempatan ini,” ungkap Maspa S Puluhulawa, Selasa 16 Januari 2024.

Kini dirinya mencatat 72 prestasi yang diraihnya selama memimpin SMP Negeri 1 Sampit kini diukir diruang tengah gedung Kepala sekolah dengan tinta emas berlatar hitam.

Maspa S Puluhulawa menuturkan prestasi yang diukir dengan tinta emas tersebut belum semuanya, hanya diraih oleh siswa ditingkat nasional, provinsi dan kabupaten yang membawa nama baik Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Kalau kita ukir semuanya tidak cukup dinding ini, belum lagi prestasi mereka lomba antar sekolah. Jadi anak-anak saya berita motivasi untuk mengukir namanya dengan tinta emas walaupun sudah tidak ada nanti prestasi mereka tetap dikenang,” lanjutnya.

BACA JUGA:   Dua Bocah Jadi Korban Tabrak Lari Mobil Terekam CCTV, Begini Kronologis dan Identitasnya

Selain itu, hal yang membuat dirinya bangga selama memimpin SMP Negeri 1 Sampit adalah menjadi kepala sekolah berprestasi ditingkat nasional sehingga dipercaya melakukan kunjungan baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

“Saya 15 tahun lebih menjadi kepala sekolah, luar biasa yang saya peroleh. Kehormatan sampai ke luar negeri beberapa kali karena kepala sekola berprestasi. Sehingga nama Kalteng dan Kotim tercatat di tingkat nasional,” lanjutnya lagi.

Dia menuturkan, ada hal yang paling disyukurinya selama di SMP Negeri 1 Sampit hanya satu kali masuk rumah sakit itupun dan tidak pernah meninggalkan sekolah selama sepuluh tahun.

“Alhamdulillah saya selalu diberikan kesehatan, selama 10 tahun di sini hanya satu kali masuk rumah sakit itupun karna salah makan buah,” syukurnya.

Lanjut, saat ini dirinya mengaku bisa meninggalkan sekolah dengan tersenyum setelah membuat pondasi yang kokoh untuk SMP Negeri 1 Sampit dengan inovasi dan segala fasilitas sekolah yang ada.

BACA JUGA:   Sidang Kematian Mahasiswi Kedokteran: Sebut Korban Bukan Seorang Peminum Hingga Kuasa Hukum Cerca Soal Postingan di Toko Miras

“10 tahun baru pondasi yang saya buat, tapi pondasi itu harus lebih kuat dari pada dindingnya nanti. Selanjutnya untuk kedepan penganti saya yang akan meneruskan membuat dinding dan atap yang lebih kuat lagi,” harapnya.

Dirinya berharap agar kerjasama yang dilakukan selama ini dengan elemen sekolah dapat dipertahankan lagi terutama komite sekolah, guru dan orang tua siswa terus berjalan dengan baik.

“Harapan saya untuk anak-anak SMP 1 yang luar biasa orang tua dan komite dan semua pihak agar lebih berprestasi dari apa yang saya tinggalkan untuk nama baik Kotim,” tuturnya lagi.

Maspa S Puluhulawa secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepada kepala sekolah yang baru yakni Suyoso melalui acara pisah sambut bertepatan HUT ke-70 SMP Negeri 1 Sampit pada 10 Januari tahun 2024 kemarin.

“Jadi saya saat ini diberi kesempatan oleh dinas pendidikan dan pemerintah daerah untuk cuti besar selama 34 hari,” pungkasnya.

(Ibra)