Bupati Kotim Nikmati Malam Minggu Nongkrong Bersama Wartawan

NARDI/BERITA SAMPIT - Foto bersama Bupati Kotim dan Jajaran Pejabat serta rekan wartawan usai nongkrong dan ngobrol bareng.

Suasana ngobrol dan diskusi hangat malam Minggu di Kota Sampit saling bertukar ide gagasan dari wartawan dan Bupati Kotim Halikinnor serta sejumlah Pejabat Pemkab yang hadir malam itu.

Oleh: Ahmad Winardi

Suasana malam itu di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terasa sejuk karena sempat diguyur hujan saat siang, lalu lintas dalam kota terlihat padat dan terjadi kemacetan, berbagai tempat menjadi masyarakat menghabiskan malam minggu, Sabtu 27 Januari 2024.

Salah satunya rekan yang berprofesi sebagai wartawan pada malam itu mendapatkan undangan dari Bupati Kotim Halikinnor nongkrong dan ngobrol bareng Ketua dan jajaran anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di salah satu kafe.

Setelah memacu kendaraan menembus lalu lintas yang ramai dan tibalah disebuah kafe yang terletak di jalan strategis di Kota Sampit itu, tampak diparkiran sejumlah kendaraan roda dua yang sudah dikenal betul bahwa itu milik para wartawan yang berjejer rapi.

Kafe tersebut berada di lantai dua, dengan nuansa lampu kekuningan dan redup menambah hangat suasana, sebagian rekan wartawan terlihat sudah hadir dan pejabat pemerintah mulai dari Kepala Dinas PMPTSP Diana Setiawan, Kepala Dinas Pendidikan M Irfansyah, Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi, Kepala Dinas Kominfo Marjuki, nampak berbeda dengan pakaian santai mereka ala anak muda.

Rekan wartawan lainnya mulai berdatangan, saling menyapa dan bersalaman satu sama lain, keakraban terlihat diselingi canda tawa diantara mereka.

Tak ketinggalan minuman es teh serta kopi dan aneka cemilan disediakan kepada rekan wartawan menemani ngobrol dan santai malam itu.

Tak berapa lama hadir Bupati Kotim Halikinnor dengan mengenakan kaos serta celana jeans dan sepatu kets menegaskan saat itu adalah suasana santai, tak ketinggalan Sekretaris Daerah Fajrurrahman yang juga mengenakan pakaian santai, rombongan yang hadir disambut rekan media saling berjabat tangan, Fajrurrahman menyodorkan salam kepalan tangan ala anak muda.

Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Raihansyah, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina konstruksi Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Mentana Dhinar Tristama, Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Daerah Ramadhansyah.

Ketua PWI Kotim Siti Fauziah menyampaikan terima kasih atas undangan bupati serta jajaran untuk bisa nongkrong dan ngobrol bareng bersama wartawan.

Ia juga menyebutkan bahwa acara malam itu sekaligus syukuran dirinya lulus S2 Magister Administrasi Publik, namun hal itu disambut sorakan dari anggota PWI lainnya.

“Bukan-bukan, tidah sah,” celetuk salah satu wartawan dipojok kanan disambut gelak tawa rekan-rekan lainnya.

Semua tampak tertawa dengan kelakar mereka yang menginginkan agar syukuran dan acara ngobrol tersebut dipisahkan sehingga ada acara lanjutan lagi kedepannya.

“Jika begitu saya juga tidak akan ikut campur, ini bukan acara syukuran, tapi ngobrol santai,” kata Halikinnor sembari tertawa dan menambah cair suasana.

Halikinnor mengapresiasi Ketua PWI Kotim yang sudah berhasil lulus S2 ditengah kesibukan sebagai wartawan, masih bisa menuntut ilmu dan akhirnya lulus.

Diharapkan hal itu menjadi motivasi ataupun inspirasi bagi anggota lainnya bahwa kesibukan bukan menjadi halangan untuk menuntut ilmu dan meraih gelar.

Kemudian diskusi dilanjutkan satu persatu wartawan menyampaikan pertanyaan maupun gagasan dan ditanggapi langsung Bupati.

Mulai dari pelayanan buruk RSUD dr Murjani Sampit yang menjadi sorotan belakangan, dewan pengawas akan melakukam diskusi, Bagian Humas diaktifkan kembali. Kemudian masalah beasiswa untuk kuliah, masalah kerjasama, potensi wisata di Kotim salah satunya Pulau Hanibung yang bupati inginkan menjadi wisata satwa serta masalah-masalah lainnya dibahas dengan ringan dan santai, sesekali wartawan menyimak dan memainkan jari mereka menulis apa yang akan diangkat menjadi berita keesokan harinya.

Tidak seperti saat dilapangan dimana sesi ngobrol bersama bupati hanya saat wawancara cegat para jurnalis dengan pertanyaan singkat dan berbagai pertanyaan disampaikan kurang lebih 10 menit saja.

Tak terasa hingga pukul 22.00 WIB acara kemudian ditutup, sudah menjadi kebiasaan setiap agenda mencegat Bupati untuk wawancara, kali ini pun demikian, serta tak lupa sesi foto bersama dilakukan sebelum berpamitan satu sama lain.

Wartawan satu persatu turun dari lantai dua, menghidupkan mesin motor dan kembali melintasi jalan kota sampit, melihat suasana malam minggu yang sudah mulai sepi, hingga pulang ke rumah masing-masing. (Nardi)