Kepala Otorita Ibu Kota Negara: Pembangunan di IKN Masih On The Track

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono.

PALANGKA RAYA – Pembangunan IKN hingga kini terus menampakkan hasil signifikan. Pembangunan tahap 1 secara keseluruhan telah mencapai 71,47 persen dengan total investasi mencapai Rp 47,5 triliun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono melalui rilis, yang diterima pada Rabu 31 Januari 2024.

Kemajuan pembangunan tahap satu antara lain, pembangunan bendungan Sepaku Semoi sudah mencapai 100 persen, pembangunan Sumbu Kebangsaan fase satu telah mencapai 96,41 persen, dan pembangunan Istana Presiden beserta lapangan upacara mencapai 54,07 persen.

“Semua pembangunan di IKN masih on the track, dan kalau kita mengacu pada undang-undang dan peraturan pemerintah yang menjadi dasar kami untuk bekerja maka pembangunan yang telah dicapai sudah melebihi target, dan pembangunan IKN ini merupakan bagian dari transformasi Indonesia menuju Indonesia Emas,” kata Bambang, Rabu 31 Januari 2024.

Terhadap kemajuan dan perkembangan Pembangunan IKN, lanjutnya, dunia internasional bahkan memberikan dukungannya. “Ada 13 badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan dukungan pembangunan IKN sesuai bidang keahlian tiap badan tersebut,” lugasnya.

BACA JUGA:   Index Pembangunan Pemuda Naik, Legislator Golkar Bilang Begini!

Hingga kini total investasi setelah dilakukan groundbreaking tahap satu sampai empat sudah mencapai Rp47,5 triliun. “Investasi swasta tahap satu sampai empat ini adalah Rp35,9 triliun,” ucapnya.

Secara rinci, groundbreaking tahap satu ini berhasil menjaring investasi sebesar Rp22,9 triliun dengan total empat proyek. Sementara tahap dua berhasil menjaring investasi sebesar Rp15,57 triliun, dengan total sembilan proyek pembangunan. Kemudian groundbreaking tahap tiga mencatatkan investasi sebesar Rp4,78 triliun, dengan total 10 proyek pembangunan.

Sedangkan saat groundbreaking tahap empat berhasil mencatatkan investasi sebesar Rp4,26 triliun, dengan total 11 proyek pembangunan.

“Dengan adanya groundbreaking tentu menunjukkan keseriusan kita kepada para investor dalam membangun Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Bambang juga mengungkapkan keseriusan pemerintah menjadikan Penajem Paser Utara, lokasi utama IKN, sebagai kota yang tidak hanya layak huni, namun juga berkonsep pembangunan yang modern dan ramah lingkungan. Salah satu yang diseriusi pengembangannya adalah IKN sebagai sponge city atau kota busa.

BACA JUGA:   Mukhtarudin Bersyukur Keberhasilan Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024

“Dunia internasional mengapresiasi IKN dengan berbagai fitur moderen dan berstandar internasional,“ ungkapnya.

Konsep sponge city diperkenalkan pertama kali pada 2000 oleh arsitek asal Tiongkok, Kongjian Yu. Kota dengan konsep ini memanfaat sumber daya airnya dengan pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Kota ini akan mampu menyerap, menyimpan, dan mengelola air hujan secara efektif, sehingga menjadi penting di era perubahan iklim. Salah satu tujuannya adalah mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air, dan mempromosikan penggunaan sumber daya air yang bijaksana dalam lingkungan perkotaan.

“Kota dengan konsep ini hanya ada beberapa di dunia. Kita mengarah ke situ. Forest City juga jadi sesuatu yang baru yang akan kita lakukan di IKN. Ini tidak akan selesai dalam lima tahun jadi kita ingin membuat semuanya terukur. Jadi harus konsisten. Perencanaannya harus benar-benar kelas dunia,” pungkasnya. (Hardi)