Film “Kuyang” Siap Gentayangan di Seluruh Bioskop Indonesia 7 Maret 2024, Diangkat dari Novel Penulis asal Sampit

IST/BERITA SAMPIT- Poster Film Kuyang yang akan tayang 7 Maret 2024.

SAMPIT – Sebuah novel karya Achmad Benbela, penulis Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berjudul “Kuyang” berhasil diangkat menjadi sebuah film yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia, mulai 7 Maret 2024 mendatang.

Pemuda yang sering disapa Beben ini menyampaikan novelnya terinspirasi dari cerita rakyat Kalimantan, yaitu kuyang, sosok kepala tanpa badan, wanita yang diyakini memiliki suatu ilmu hitam.

Beben juga sempat diundang ke acara Podcast ternama di Indonesia, salah satunya Raditya Dika untuk menceritakan tentang teror sosok kuyang, Beben menceritakan ia saat kecil sudah pernah melihat kuyang secara langsung, serta diundang di podcast horor RJL 5 juga membahas sosok kuyang.

“Cerita film nantinya ada di sebuah kampung, ada wanita yang dicurigai warga sekitar adalah kuyang, cerita rakyat itulah yang akan ditampilkan,” kata Beben, Senin 5 Februari 2024.

Kuyang diyakini merupakan sekutu Iblis yang mengintai dan kerap memangsa bayi yang baru dilahirkan ataupun ibu yang mengandung untuk mengambil bayinya dalam kandungan.

BACA JUGA:   Pasutri Kendarai Sepeda Motor Hantam Belakang Truk hingga Patah Tulang

“Itu yang membuat warga sekitar ketakutan, Kuyang bahkan mampu membuat korbannya meninggal dunia,” ungkap pria asli Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya ini.

Ia menceritakan awal novelnya diangkat menjadi film, novel “Kuyang” pertama kali ditulis pada 2021 dalam kurun waktu sekitar lima bulan, sejak Januari sampai Mei 2021, sebelum terbit berbentuk buku, novel itu dirilis secara online melalui platform Kaskus dan Wattpad.

Respon dari pembaca bagus, sejak saat itu dirinya yakin suatu saat akan dibukukan atau difilmkan, dan kemungkinan akan tercapai paling tidak lima tahun kedepan.

Karena ia melihat ada seorang penulis yang membuat kisah novel pada 2017, namun, tulisannya itu baru diterbitkan buku dua hingga tiga tahun kemudian, dan dua tahun setelahnya baru difilmkan.

Namun, dugaan Beben salah, novelnya dilirik sejumlah Rumah Produksi Film atau Production House (PH) tidak sampai dalam kurun waktu setahun sejak diterbitkan Penerbit Gagas Media dalam bentuk novel.

BACA JUGA:   Gerakan Pangan Murah, Sediakan Harga Terjangkau untuk Masyarakat

Tawaran dari PH untuk memfilmkan karyanya banyak berdatangan pada Januari 2022, ada tiga sampai empat yang tertarik, tetapi, kemudian hanya satu PH yang cocok dan akhirnya mencapai kesepakatan kontrak.

Dia juga berharap hadirnya film ini dapat memotivasi penulis-penulis lain khususnya penulis di Kalimantan Tengah untuk bisa berkarya dan tetap yakin bahwa mereka juga bisa bersaing dengan penulis seluruh Indonesia.

Ia mengajak masyarakat Kotim maupun Kalimantan agar menonton film tersebut. Karena film “Kuyang” ini perdana dibuat dengan latar budaya Kalimantan dengan genre horor.

Dia berharap film ini bisa ditonton banyak orang, terlebih, setting film ada di Kalimantan dengan kultur Kalimantan, dan ciri khas Kalimantan

“Selama ini sudah banyak film bergenre horor dari tanah Jawa, dan kali ini film dengan latarnya Kalimantan,” pungkasnya.

(Nardi)