Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia Melalui Sekolah Lansia

IST/BERITA SAMPIT - Saat peresmian Sekolah lansia tangguh.

KUALA KURUN – Seiring dengan bertambahnya usia, kesehatan fisik dan mental menjadi prioritas yang penting bagi para lansia. Oleh karena itu, Sekolah Lansia muncul sebagai alternatif untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pembelajaran yang tepat dan terstruktur.

“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran di Sekolah Lansia, pertama pengajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan Andragogi yang fokus pada pembelajaran orang dewasa. Kedua, bentuk pembelajaran harus bersifat kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan dan minat lansia,”ungkap Kapala dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Penduduk dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Gunung Mas Rina Sari, Senin 26 Februari 2024.

Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan pembelajaran harus menarik dan menyenangkan agar lansia terpacu untuk belajar. Keempat, pembelajaran dapat dilakukan secara konvensional atau daring tergantung pada kondisi dan kebutuhan lansia.

“Media dan properti pendidikan yang bernilai edukasi harus digunakan dan dimanfaatkan secara efektif dalam pembelajaran dan masa studi minimal enam bulan dan maksimal 12 bulan dengan tiga tingkat pendidikan yaitu Standar I (SI), Standar II (SII), dan Standar III (SII),”tuturnya.

BACA JUGA:   Sungai Kahayan Memakan Korban, Satu Meninggal Tiga Selamat

Selain itu kata dia, dalam pelaksanaan sekolah lansia, evaluasi akan dilakukan terkait keberhasilan proses pembelajaran, baik dalam bentuk tertulis, lisan, maupun observasi.

“Ini penting untuk mengevaluasi seberapa efektif dan efisien pembelajaran yang dilakukan untuk kemajuan lansia yang belajar,”bebernya.

Pada kesempatan itu juga, ia menyebutkan pentingnya peran pengajar dalam proses belajar mengajar di sekolah lansia tidak dapat dipungkiri. Pengajar di sekolah lansia dapat berasal dari berbagai latar belakang seperti relawan dengan latar belakang kesehatan atau non-kesehatan, praktisi kesehatan, dosen, mahasiswa, ataupun aktifis penggerak pemberdayaan lansia.

“Hal ini membuktikan bahwa siapa pun dapat bergabung dan memberikan kontribusi pada Sekolah Lansia sebagai bentuk kegiatan sosial yang bermanfaat. Diharapkan dengan adanya Sekolah Lansia di wilayah Kecamatan Kurun, dapat menjadi percontohan dan terus berkembang di kecamatan lain di masa depan,”ujarnya.

Sekolah Lansia kata dia, dapat menjadi wadah untuk para lansia tetap menjaga kesehatan, mandiri, aktif, dan produktif, sekaligus menambah wawasan serta memperkuat jejaring antar lansia satu sama lain.

BACA JUGA:   Jam Kerja ASN Selama Bulan Ramadan: Catatan Penting untuk Dipatuhi

“Kita semua dapat mengambil bagian dalam membantu meningkatkan kualitas hidup para lansia melalui kegiatan Sekolah Lansia yang positif dan bermanfaat,”tutup Rina Sari.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Penduduk dan Perlindungan Anak melakukan launching sekolah lansia

Tujuan sekolah lansia tersebut untuk meningkatkan kualitas kegiatan kelompok BKL dalam mewujudkan lansia tangguh. Meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep SMART dalam lingkup tujuh dimensi lansia tangguh, serta meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit.

Selain itu, sekolah lansia juga dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik dan mental,tentang kehidupan sosial dan ekonomi dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan lansia.

Dimana sasaran peserta sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) yaitu pada usia pra lansia (45-59 tahun) dan lansia (60 tahun keatas). (Ale).