Legislator Golkar Minta TPID Pantau Kenaikan Harga Sembako Jelang Ramadhan

Anggota DPR RI dari fraksi Golkar Dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin

JAKARTA— Harga bahan-bahan pokok saat ini terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan dan membuat daya beli masyarakat semakin hari semakin menurun.

Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama instansi terkait lainnya, segera melakukan operasi pasar.

Politisi Golkar Golkar Dapil Kalimantan Tengah bilang melakukan operasi pasar tersebut guna untuk normalisasi harga dan menjaga saya beli masyarakat dan menekan inflasi.

“Sehingga harga pangan tetap stabil dan tidak melebihi ketentuan harga eceran tertinggi/HET yang berlaku,” tandas Mukhtarudin, Jumat 1 Maret 2024.

BACA JUGA:   Harus Ada Perencanaan Matang Generasi Muda Menghadapi Era Bonus Demografi

Mukharudin mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), mesti melakukan pemantauan harga sembilan bahan pokok di pasar tradisional khususnya di provinsi Kalimantan Tengah.

“Ya, tentu monitoring perkembangan harga dan kesiapan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan 1445 Hijriyah,” imbuh Mukhtarudin.

Untuk itu, peraih penghargaan Tokoh peduli Daerah Terbaik Parlemen Award 2023 ini mendorong pemerintah terus mengawasi proses distribusi pangan dari petani, agen, distributor, hingga ke pasaran.

Hal ini dilakukan, lanjut Mukhtarudin guna memastikan tidak ada oknum-oknum yang dengan sengaja mengambil keuntungan dengan menimbun stok pangan di gudang yang tentu bisa mengalami kenaikan cukup signifikan.

BACA JUGA:   Ribuan Desa Belum Teraliri Listrik, Mukhtarudin: 79 Tahun Merdeka, Rakyat Masih Hidup Dalam Kegelapan

Kendati demikian, Anggota Banggar DPR RI ini meminta pemerintah segera melakukan langkah solutif untuk menangani penyebab kenaikan harga sejumlah sembako tersebut.

“Saya berharap pemerintah bisa menjamin harga pangan terjangkau dengan daya beli masyarakat, utamanya masyarakat miskin dan kurang mampu, agar jelang bulan Ramadhan ini semua masyarakat tetap bisa mendapatkan pangan bergizi tanpa harus terbebani kenaikan harga itu ya,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)