Ramadan Tiba, Legislator Golkar Dorong Pemda Jaga Stabilitas Harga Pangan

Anggota DPR RI dari fraksi Golkar Dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin

JAKARTA– Anggota DPR RI Mukhtarudin mengingatkan perlu komitmen kuat pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas harga dan stok bahan pangan di pasaran.

Menurut Mukhtarudin, dalam menjaga pasokan pangan, terutama menjelang bulan Ramadhan 1445 hijriah pemerintah diharapkan dapat mendorong upaya-upaya yang dapat memastikan ketersediaan pangan.

“Salah satu langkah yang dapat dilakukan yakni operasi pasar komoditas pangan dan subsidi biaya distribusi untuk mengendalikan lonjakan harga pangan,” tandas Mukhtarudin, Sabtu 9 Maret 2024.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengaku sejak awal tahun 2024, bangsa Indonesia menghadapi tantangan perekonomian yang cukup serius, berupa kenaikan berbagai harga komoditas kebutuhan pokok, seperti beras, telur dan daging.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR RI Desak Dirut PHE Bekerja Maksimal Tingkatkan lifting Migas Nasional

Untuk itu, Anggota Banggar DPR RI ini berharap pasca pemilu 2024 ini semua pihak menilik akan pentingnya kedaulatan pangan.

“Artinya, Indonesia harus berupaya keras untuk memenuhi berbagai kebutuhan menuju swasembada pertanian kita” imbuh Mukhtarudin.

Kendati demikian, peraih tokoh peduli daerah terbaik Parlemen Award 2023 ini mendorong mendorong Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk bekerja sama di bulan ramadhan 2024.

Hal tersebut, lanjut Mukhtarudin, demi menjaga stabilitas bahan pangan selama bulan puasa hingga idul Fitri mendatang.

BACA JUGA:   Harus Ada Perencanaan Matang Generasi Muda Menghadapi Era Bonus Demografi

Mukharudin mengatakan optimalisasi kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pangan dengan dukungan digital market juga diperlukan.

Pasalnya, Mukhtarudin bilang hal tersebut termasuk kerjasama antar daerah melalui badan usaha daerah dalam menjaga pasokan pangan.

Dirinya berharap Pemda untuk menjaga inflasi daerah yang tentu bersinergi dengan tim pengendali inflasi masing-masing daerah setempat.

“Sembari memantau harga pasar, baik di pasar induk, pasar tradisional, maupun pasar ritel. Hal ini dilakukan agar semua pangan terpantau masih aman hingga kita memasuki bulan suci Ramadhan nanti,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)