JAKARTA– Komisi VII DPR RI mendesak Dirut PT Pertamina Hulu Energi bekerja maksimal meningkatkan lifting Migas dalam rangka mendukung target produksi minyak bumi nasional sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan Dirut Dirut PT Pertamina Hulu Energi harus memberikan berkontribusi nyata terhadap lifting Migas nasional.
Mengingat, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang selama ini tren produksi minyak bumi Indonesia selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Padahal, menurut Mukharudin, PT Pertamina dalam hal ini memiliki peran penting dalam meningkatkan lifting minyak nasional.
“Saya kira ini penting, apalagi sekarang kita mengacu terhadap bagaimana Indonesia bisa merealisasikan transisi energinya,” tandas Mukhtarudin ketika dihubungi wartawan, Rabu 27 Maret 2024.
Komisi VII DPR RI baru saja usai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut PT Pertamina Hulu Energi Energi (PHE) Chalid Said membahas strategi peningkatan lifting migas di Indonesia.
Dalam RDP tersebut, Komisi VII DPR RI mendorong Dirut PT Pertamina hulu energi untuk dapat meningkatkan komunikasi intens dengan Komisi VII DPR RI, guna membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh PT Pertamina hulu energi dalam mencapai target lifting Migas tersebut.
Komisi VII DPR RI juga mendorong Chalid Said agar segera melakukan percepatan persetujuan perizinan lingkungan dan kemudahan pembebasan lahan dalam rangka meningkatkan lifting Migas.
Mesti demikian, Komisi VII DPR RI mengapresiasi Dirut Pertamina Hulu Migas atas kinerja tahun 2023 antara lain yang berkontribusi 68 persen dari produksi minyak dan 33 persen produksi gas nasional yang tentu menemukan potensi migas yang besar.
Di kesempatan yang sama, Dirut PT Pertamina Hulu Energi Energi (PHE) Chalid Said mengatakan akan bekerja keras guna untuk meningkatkan lifting Migas dalam rangka mendukung target produksi minyak bumi nasional sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030.
“Masukan dan catatan dari Kom VII DPR RI ini mudah mudahan akan menjadi perbaikan untuk kita ke depannya, agar target produksi minyak 1 juta barel per hari di tahun 2030 dapat terealisasi,” tutur Chalid Said.
(adista)
