Ciri-ciri Korban Tenggelam di Desa Luwuk Bunter Diketahui Asal Daerah Timur

IST/BERITA SAMPIT- Proses pencarian korban tenggelam di Sungai Cempaga Desa Luwuk Bunter.

SAMPIT- Ciri-ciri Korban tenggelam di Sungai Cempaga Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga diketahui berasal dari daerah timur atau sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BPBD Kotim mengungkap ciri-ciri korban berdasarkan keterangan warga desa setempat yang sempat melakukan interaksi dengan korban sebelum dikatakan tenggelam pada Sabtu 9 Maret 2024 sekitar pukul 17.00:WIB.

“Berdasarkan informasi dari warga setempat badannya agak berisik rambut ikal warna kulit coklat kalau melihat dari ciri-cirinya diperkiraan orang dari daerah-daerah timur,” ujar Kepala BPBD Kotim, Multazam, Minggu 10 Maret 2024.

Multazam menyampaikan Korban diketahui seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya  karena data kurang lengkap dari informasi yang diperoleh dari warga.

BACA JUGA:   Halikinnor Sebut Harati Jilid II Belum Tentu Maju Pilkada 2024

Lanjut Multazam, Korban tenggelam dengan pakaian lengkap menggunakan celana jeans dan pakaiannya berwarna biru, orangnya tinggi kurang lebih sekitar 165-170 cm.

Pada Sabtu malam itu saat korban dinyatakan tenggelam dilakukan pencarian dengan pengamanan terbatas karena Sungai tembaga itu cukup lebar.

Menindak lanjuti laporan masyarakat setempat BPBD Kotim langsung berangkat ke lokasi kejadian pada pagi Minggu 10 Maret 2024  pukul 07.30:WIB.

“Kami berangkat dari Sampit menuju Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaka dalam rangka operasi untuk pencarian orang tenggelam dari pagi,”bebernya.

BPBD bersama dengan Basarnas dan Relawan PMI Sampit dan masyarakat setempat yang ikut melakukan melakukan pencarian secara bersama-sama namu hingga sore ini belum ditemukan.

BACA JUGA:   Viral Video Masyarakat Tanam Sayur dan Berenang di Jalan Rusak di Mentaya Hulu

“Ada tiga unit perahu karet juga standby di sana milik Basarnas, BPBD dan Tim RTB Sampit, ada banyak yang berperan di lapangan dan berharap pencarian ini dapat segera menemukan,” jelasnya.

Kendala di lapangan sehingga korban ini sulit ditemukan karena Sungai Cempaga ini cukup lebar dan lokasi tenggelamnya sampai ke muara sungai kurang lebih sekitar 5 km apalagi ada banyak belokan dan Sungai Cempaga kedalamnya hampir 30 meter.

“Pelaksanaan pencarian dihentikan, akan dilanjutkan besok Senin 11 Maret 2024, Dimungkinkan korban masih berada di bawah,” pungkasnya. (Ibra)