Maju di Pilkada Kotim, Jhon Krisli Ancang-Ancang Gunakan Jalur Independen

IST/BERITASAMPIT - Ketua DPC Demokrat Kotim, HM Jhon Krisli.

SAMPIT – Mendapat banyak dorongan dari tokoh masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur membuat Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) M Jhon Krisli tergerak untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Meski memiliki perahu, namun nampaknya Jhon Krisli memiliki alternatif lain untuk kali ini maju yakni dengan jalur independen.

“Saya menyiapkan jalur alternatif yaitu independen karena kita ketahui bahwa Demokrat hanya mendapat tiga kursi pada Pemilu 2024, dan perlu lima kursi lagi untuk mengusung calon,” kata Jhon, Kamis 14 Maret 2024.

Ia menyebutkan jika mencari kursi tambahan sepengalamannya akan ada biaya untuk satu kursi, dengan berkoalisi hingga mengumpulkan lima kursi maka biaya akan semakin tinggi.

“Maka dengan biaya tersebut tentunya mencari lima kursi akan berat dan lebih baik menggunakan jalur independen dengan begitu bisa merangkul masyarakat secara langsung,” ujar Jhon.

BACA JUGA:   Batamad Kotim Gelar Rapim, Bahas Sejumlah Program Kerja

Adapun jalur independen berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kotim yaitu sekitar 303.608 orang, dirinya minimal harus mengumpulkan sekitar 8,5 persen dukungan masyarakat, atau sekitar 26 ribu dukungan masyarakat.

Dorongan dan dukungan dari berbagai tokoh, tetua di Kotim memotivasi dirinya untuk maju di Pilkada Kotim, dengan pengalaman 15 tahun di DPRD Kotim membuat ia mengetahui permasalahan yang ada tinggal melakukan eksekusinya saja ketika nantinya terpilih sebagai Bupati Kotim.

“Pengalaman duduk di DPRD 15 tahun, tentunya kita sudah memahami permasalahan yang ada di masyarakat, namun ketika itu tidak bisa karena eksekusi ada di Bupati selaku pemimpin tertinggi, dewan hanya sebatas memberikan masukan dan saran,” ungkapnya.

Niatnya juga muncul melihat pembangunan di Kotim yang masih belum merata seperti wilayah yang jauh dari pusat Kota Sampit infrastukturnya yang masih dikeluhkan masyarakat.

“Kotim tidak hanya Kota Sampit saja, kondisi jalan wilayah utara, selatan juga perlu perhatian, selain itu kewajiban plasma perusahaan masih bnyak belum direalisasikan,” ujarnya.

BACA JUGA:   Lapak Pengepul CPO Ilegal di Sampit Menjamur, Disinyalir Terima Penggelapan

“Dengan alasan klasik anggaran terbatas, sudah sejak dulu alasan itu muncul, harus ada perubahan, jangan hanya mengandalkan APBD, tapi libatkan investor di Kotim yang cukup banyak ini untuk berperan membangun daerah,” ungkapnya.

Jika Bupati hanya mengandalkan APBD saja maka mustahil daerah akan maju, harus bisa inovatif mendatangkan pemasukan tidak hanya dari kas negara saja, namun melibatkan pihak swasta.

Maka dari itu dirinya berkomitmen akan membawa perubahan untuk Kotim, dan meminta doa serta dukungan masyarakat agar bisa diberikan amanat menjadi Bupati Kotim.

“Menjadi pemimpin juga siap untuk dikritik, saya di DPRD sudah sering di kritik, hal ini sebagai bahan masukan dan evaluasi apa yang sudah dilakukan, jangan sampai anti kritik,” pungkasnya.

(Nardi)