Satlantas Polres Katingan Gelar Operasi Keselamatan Telabang 2024 dengan Cara Unik

BITRO/BERITASAMPIT - Foto bersama usai melaksanakan operasi keselamatan telabang 2024, Jumat 15 Maret 2024.

KASONGAN – Dalam melaksakan Operasi Keselamatan Telabang 2024, Satlantas Polres Katingan memiliki cara unik dengan berkoborasi dua keseniaan Dayak dan keseniaan budaya Reog Ponorogo ‘Singo Bawono’..

Kapolres Katingan AKBP I Gede Putu Widyana melalui Kasatlantas AKP Hariyanto mengatakan, operasi kali ini tidak seperti biasanya, pihaknya memberikan edukasi dengan harapan masyarakat bisa tertarik dengan sosialisasi yang disampaikan.

“Tujuan kegiatan kita agar tertib berlalulintas dan bisa menyetuh di hati masyarakat khususnya di Kabupaten Katingan yang melintas di Jalan Tjilik Riwut,”ungkap Kasat Lantas AKP Hariyanto.

Menurutnya bahwa kegiatan yang berkoborasi dengan putra-putri Dayak yang merupakan adat lokal yang ada di Kalimantan Tengah dan juga keseniaan budaya Reog Ponorogo “Singo Bawono”. ikut bergabung dan bersinergi bersama-sama menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

BACA JUGA:   Pemkab Katingan Imbau Perusahaan Swasta Perhatikan Pembayaran THR Karyawan

“Inilah sebuah imbauan sosialisasi yang kami sampaikan kepada masyarakat sehingga bisa terhindar dari kecelakaan berlalulintas,”ujarnya.

Lebih lanjut dia juga mengungkapkan, di bulan Ramadan ini Kapolres Katingan selaku pimpinan ikut melakukan pembagian takjil di jalan serta pembagian bingkisan kepada anak-anak yang tertib berlalu lintas.

“Jumlah yang dibagikan takjil kepada masyarakat yang melintas di jalan simpang empat Bayangkara Kereng Pangi sekitar 200 bingkisan terbagi,”ucapnya.

BACA JUGA:   Pemkab Katingan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Daring

Menurutnya, untuk sementara bembagian takjil hari ini titiknya di simpang empat Jalan Bhayangkara depan pos lalulintas Kereng Pangi.“Nanti hari-hari berikutnya kita akan laksanakan juga di titik-titik lainnya,”ujarnya.

Menurut Hariyanto, berkaitan dengan penindakan terhadap pelanggaran, pihaknya menggunakan tilang Electronic Traffic Law Enforcemen (ETLE) atau tilang elektronik dan lebih mengedepankan humanis serta edukasi.

“Untuk penindakan, kita tidak langsung tilang, tetapi kita lebih mengedepankan Humanis serta memberikan edukasi, juga tilang secara elektronik,” pungkasnya.

(Bitro)