ANEH tapi NYATA..!! 8 Penumpang Helikopter Ini Orangutan, Kok Bisa Gitu?

    Editor: A. Uga Gara
    KUALA KURUN-Yayasan BOS bekerja sama dengan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KKH-KLHK), kembali melepasliarkan 8 Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng ke Hutan Lindung Bukit Batikap, Kabupatrn Murung Raya (Mura), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

    Menurut Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS, pelepasliaran kali ini didukung sebuah helikopter bantuan dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PKHL-KLHK).

    “Sebelum ini, Yayasan BOS telah melepasliarkan 167 orangutan hasil rehabilitasi ke Hutan Lindung Bukit Batikap sejak tahun 2012,” ucap Jamartin Sihite, melalui pers rilies yang diterima neritasampit.co.id via whatsapp, Kamis (14/12/2017) siang.

    Dijelaskannya, pelepasliaran ini, Yayasan BOS memberangkatkan 7 jantan dan 1 betina bernama Karen, dengan rentang usia orangutan berkisar 16-26 tahun. Jumlah jantan yang mendominasi pelepasliaran kali ini adalah untuk menambah jumlah populasi jantan dewasa di Hutan Lindung Bukit Batikap.

    “Satu orangutan jantan dikatakan bisa menjelajah sejauh 3.000 hektar selama hidupnya, dan Hutan Lindung Bukit Batikap saat ini bisa mengakomodasi daya jelajah yang besar dari para jantan ini. Dalam menyukseskan kampanye #OrangutanFreedom tahun 2017 ini, sampai hari ini kami berhasil memberikan kebebasan bagi 170 individu orangutan,” tukas Jamartin.

    Dijelaskannya, kedelapan Orangutan yersebut diberangkatkan dalam dua pemberangkatan selama dua hari berturut-turut, masing-masing kelompok membawa 4 Orangutan. Kelompok pertama berangkat hari Selasa, 12 Desember 2017 dan kelompok kedua sehari setelahnya, Rabu, 13 Desember.

    “Dari Nyaru Menteng, Orangutan akan diberangkatkan menggunakan kendaraan sampai ke Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas. Sebuah helikopter akan membantu mengangkut kandang transport orangutan dan kru yang bertugas langsung dari Kuala Kurun ke titik-titik rilis di jantung Hutan Lindung Bukit Batikap,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles Brotestes Panjaitan menyatakan, Direktorat PKHL akn terus melakukan pemantauan ketat untuk menjamin tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

    “Dengan kondisi yang relatif terkendali, kami berkesempatan untuk memberi dukungan bagi upaya konservasi satwa, dalam hal ini orangutan, dengan meminjamkan helikopter kami untuk kegiatan pelepasliaran orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap,” ungkapnya.

    “Ini adalah hal yang menarik sekaligus membanggakan, karena keberadaan orangutan membantu menjaga kualitas hutan. Semoga dengan semakin banyaknya orangutan di kawasan hutan lindung bukit Batikap dan hutan-hutan lain di Kalimantan, hutan kita akan terus terjaga dengan baik, dan upaya kita untuk menjaga kelestarian hutan dapat berhasil,” timpalnya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) KLHK, Bambang Dahono Adji menekankan, bahwa kegiatan pelepasliaran ini adalah upaya yang penting dalam menyelamatkan lingkungan yang tersisa. “Kita tahu bahwa orangutan adalah spesies payung, ia membantu menjaga mutu hutan,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, pelepasliaran orangutan dari pusat rehabilitasi adalah satu langkah penting dalam upaya konservasi orangutan dan habitatnya. “Penting karena momen ini menentukan berhasil atau tidaknya upaya panjang rehabilitasi yang berlangsung cukup lama, sekitar 7 sampai 8 tahun untuk setiap individu orangutan. Upaya konservasi hutan sangat tergantung pada program rehabilitasi yang sukses,” tutupnya. (alf/beritasampit.co.id)
    .