Pemkab Diminta Kendalikan Harga Sembako

    SAMPIT – Turunnya harga bahan bakar minyak logikanya juga diikuti turunnya harga kebutuhan pokok. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur diminta mengendalikan harga supaya masyarakat tidak terbebani.

    Renny (30) Salah seorang ibu rumah tangga, mengatakan, setidaknya dengan turunnya harga BBM akan berdampak dengan turunya harga kebutuhan pokok yang sebelumnya sempat naik.

    “Syukurlah BBM kembali turun, kita juga bisa mengatur pengeluaran rumah tangga lebih baik lagi. Semoga saja BBM turun, harga-harga sembako dipasar juga ikut turun” Jelas Renny, Selasa (27/1).

    Dia berharap turunnya harga BBM dibarengi turunnya harga sembako. Namun dia memahami jika pedagang keberatan karena akan merugi dengan turunnya harga BBM tersebut.
    “Saya memaklumi, para pedagang pasti merasa rugi, sebab mereka sebelumnya pasti membeli barang juga tinggi akibat BBM naik kemarin. Saya harap pemerintah daerah bisa memberikan solusinya untuk mengatur harga dipasaran, paling tidak bisa diterima oleh pedagang,” harapnya.

    Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar (Disperidagsar) Kotim, Mudjiono, mengatakan, turunnya harga BBM idealnya diikuti turunnya harga kebutuhan pokok. Namun masalah ini sangat dipengaruhi hukum pasar.

    “Penetapan harga merupakan mekanisme pasar dan peran Disperidagsar sendiri hanya bisa melakukan pantauan terkait dengan stok ketersediaan baran maupun kelancaran distribusi. Biasanya, harga barang dipasaran akan berangsur normal maksimal tiga bulan sejak ditetapkannya penurunan BBM, sehingga bagi pedagang yang kemungkinan akan bertahan dengan harga dagangan sebelumnya, karena mereka masih banyak memiliki stok barang yang dibelinya ketika BBM disaat ini masih naik,” ujarnya. (ish/270115/beritasampit.com)