Ribuan Bibit Jelawat Disebar di Kotim

    SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, tidak main-main dalam membudidayakan ikan jelawat. Sejak tahun 2013 hingga 2015 ini, ribuan bibit bibit ikan jelawat disebar di keramba dan kolam yang dikelola masyarakat.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotim, Jakatan, mengatakan program budidaya ikan jelawat sebenarnya sudah berjalan sejak dua tahun terakhir. Namun, karena minimnya informasi dan kurang menguasai bagaimana cara membudidayakan ikan jelawat, maka banyak yang tidak berhasil.

    “Dari laporan yang kami terima, memang kematian bibit ikan cukup tinggi di tahun pertama. Ini terjadi, mungkin juga karena pengelola ada yang belum terampil dalam menangani bibit jelawat.” terangnya.

    Sebagai tindak lanjut, tahun ini diprogramkan untuk penyebaran sekitar 7.000 ekor bibit ikan jelawat. Pemberian bibit ini juga akan diiringi dengan bimbingan teknis dari Dislutkan dengan harapan tingkat keberhasilan budidaya menjadi meningkat, khususnya melewati masa kritis di bulan pertama dengan baik.

    “Berdasarkan hasil rapat yang kami lakukan bersama dengan Sekda Kotim, tim anggaran menyetujui anggaran sebesar Rp 3,7 miliar untuk pelestarian dan pengembangan ikan jelawat di Kotim. Sebagian anggaran dialokasikan dari  APBD Perubahan 2015 dan selanjutnya di APBD 2016,” ungkapnya.

    Anggaran tersebut untuk memaksimalkan fasilitas Balai Benih Ikan dan Pengembangan Keramba milik masyarakat. Jakatan berharap, dengan keseriusan budidaya ikan jelawat ini, Kotim benar-benar menjadi pusat pengembangan budidaya ikan jelawat yang menjadi Ikon Kota Sampit saat ini.

    Untuk diketahui, Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan Kota Besi, saat ini sudah berhasil mengembakan budidaya ikan jelawat. Wilayah tersebut dianggap mampu mengambangkan potensi ikan jelawat. Disamping ikan jelawat, juga ada budiaya ikan lainnya seperti halnya ikan patin dan mas, serta nila. (raf/170315/beritasampit.com)