Sesosok Mayat Pria Ditemukan Mengapung Sekitar Pulau Hanaut

    SAMPIT-Warga di sekitar Kecamatan Pulau Hanaut Geger. Pasalnya, ditemukan sesosok mayat pria dewasa mengapung di tengah Sungai Mentaya tak jauh dari Pulau Hanaut. Mayat tersebut ditemukan warga yang kebetulan melintas di kawasan itu,Rabu (22/6) pagi sekitar pukul 06.00 WIB dan masih belum diketahui indentitasnya.

    Mayat yang mengapung terbawa arus air pasang itu ketika ditemukan warga dalam kondisi telungkup. Wajah bengkak sudah menimbulkan bau dan memakai baju kaos oblong warna coklat, bercelana jeans dan rambut lurus. Diperkirakan mayat pria tak dikenal itu berumur sekitar 30-an tahun.

    Anang Salam, salah satu warga nelayan Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan ketika mau mengantar bibit ikan ke seberang desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut kaget ketika melihat sosok mayat yang hanyut. “Ketika kita mau melintas sekitar ujung pulau itu terlihat dari kejauhan seperti batang kayu larut,” ujarnya, kepada Beritasampit.com, Rabu(22/6).

     

    Tak  seberapa lama, begitu jarak kelotok dengan benda tersebut sudah semakin dekat, ternyata yang hanyut tersebut bukan batangkayu, melainkan sesosok mayat.

    Melihat mayat posisi tertelungkup itu, dia kaget bukan kepalang. Hingga mengemudikan klotoknya ke pinggir  Desa Bapinang untuk memberitahu warga sekitarnya. Dia memberitahu ke warga desa yang berprofesi sebagai  angkutan kelotok bernama Sujali,untuk sama-sama melihat sosok mayat yang mengapung tersebut.

    “Mayat yang mengapung itu kami hampiri bersama temanpenaksian Bapinang dan kami menguhubungi pos Airud Samuda lewat ponsel. Sekitar 20 menit petugas  Airud Samuda datang dengan mengambil gambar mayat lalu mengevakuasinya,” ujarnya.

    Lanjut Anang mengisahkan, mayat dengan posisi telungkup itu dibawa arus air pasang dari pakaian yang dikenakan, pria dewasa itu memakai baju kaos coklat dan celana jins. Mayat pria dewasa yang tak dikenal itu, oleh petugas Airud langsung dievakuasi untuk membawa mayat tersebut ke tepian. Mayat yang mengapung itu selanjutnya, dibalut dengan mengunakan terpal untuk dibawa ke tepi sungai.

    Mayat kemudian diikat disamping kiri speeadboart untuk dibawa ke pinggir. Karena arus air pasang deras speeadboard tak bisa laju hingga menuju pelabuhan terdekat dermaga Desa Bagendang Hilir. “Mayat yang dibawa petugas diturunkan di dermaga Bagendang Hilir,”  ujarnya.

    Menurut salah satu petugas Pos Polairud yang mengevakuasi mayat tersebut,  bahwa arus air pasang cukup kuat sehingga speedboad jalannya tak bisa melaju. Dan pihaknya  menaikan jenazah ke dermaga desa terdekat di Desa Bagendang Hilir, kata Brigadir Agus Sutaryana.

    Ditambahkannya, mayat tersebut tidak memiliki identitas, danbelum ada menerima pengaduan dari masyarakat terkait sosok mayat yang ditemukan mengapung perairan Sungai Mentaya tersebut. “Mayat kita serahkan ke puskesmas Samuda untuk dilakukan visum,” tandasnya.

    Sebelum mayat diangkat ke dermaga desa itu, mayat diletakkan didermaga desa untuk mengganti katong jenazahnya. Petugas kepolisian Airud dibantu petugas puskesmas dan warga sekitar hingga Kades terdekat Desa Jaya Karet turut membantu mengakat jenazah yang terbungkus terpal ke dermaga Desa Bagendang Hilir tersebut. “Mayat di dalam terpal kemudian dipindah ke kantong jenazah dimasukan ke mobil ambulan untuk dibawa ke Puskesmas Samuda,” ujar Kades Jaya Keret Pauji. (mar/beritasampit.com)