Daerah Pelosok Kotim Juga Perlu SPBU

    Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli SE saat menyerahkan berkas usulan pembentukan kabupaten kotawaringin utara, kepada anggota DPRD Kalteng Drs HM Fahrudin.

    SAMPIT-Menumpuknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dalam kota, dinilai bukan sebuah solusi dalam membantu masyarakat mendapatkan pemerataan BBM. Seharusnya Pemerintah Daerah maupun Pertamina tidak lagi mengeluarkan izin pembangunan SPBU di dalam Kota, karena yang terpenting bagaimana memberikan pelayanan yang merata dengan membangun SPBU di daerah Pedalaman, sehingga masyarakat pedalaman tidak lagi merasa kesulitan mendapatkan BBM.

    “Dari pandangan kami, mengusulkan Pemda maupun pihak Pertamina bisa memberikan solusi dengan mengeluarkan izin membangun SPBU di wilayah pedalaman, seperti Simpang Sangai, Kuala Kuayan dan Ujung Pandaran, yang sangat bermanfaat membantu kebutuhan BBM masyarakat disana”  Jelas Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli, jumat (8/4).

    Menurut Politikus dari PDI Perjuangan itu, mengungkapkan,sebagai solusi yang tepat, dengan membangun SPBU di tiga titik pada Simpang Sangai yang bisa membantu penyaluran di sekitar Kecamatan Antang Kalang maupun Telaga Antang, Kuala Kuayan bisa mensuplai di sekitar Kecamatan Mentaya Hulu dan Bukit Santuai, sedangkan di Titik Ujung Pandaran bisa mensuplai BBM pada para nelayan.”Harapan kita Ada pembangunan di tiga titik tersebut untuk SPBU baru” Lanjut Jhon.

    Untuk menyikapi permasalahan tersebut, dirinya meminta pada pihak Komisi II yang membidangi masalah energy, untuk mengagendakan rapat dengan menggundang semua pihak yang besangkutan, termasuk Tim BBM Kotim, Depo Pertamina dan pihak Investor SPBU yang ada di Kota Sampit untuk duduk bersama membahas permasalahan BBM tersebut. “Paling tidak ada pihak Investor SPBU di Sampit ini, jika mereka ingin membangun SPBU lagi, tidak lagi di kota namun di wilayah pedalaman sana” tutur Jhon.

    Jhon menambahkan, kebutuhan akan BBM di wilayah pedalaman sangat tinggi, baik masyarakat maupun pihak perusahaan perkebunan, yang terpenting kebutuhan akan BBM terpenuhi.“Di sana jika dibangun SPBU saya yakin masyarakat akan senang, karena mereka tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM dengan harga yang sama seperti yang ditetapkan pemerintah,”paparnya.

    Bagaimana puh hal ini yang harus dicarikan solusinya, dengan harapan pendistribusian BBM bisa langsung tersalur tepat sasaran ke masyarakat, “hal ini yang kami inginkan maupun masyarakat Kotim pada umumnya,”tandas Jhon. (bro/beritasampit.com)