H Abdul Rasyid AS Siap Bidik Pembangunan Pabrik Baja

    PANGKALAN BUN–H Abdul Rasyid AS, salah seorang tokoh pengusaha pribumi Kalimantan Tengah (Kalteng), kembali akan membidik pengembangan perekonomian Kalteng dengan membangun pabrik baja. “Jika besok izinnya keluar, lusa saya siap membangun pabrik baja di Kalteng jawab H Abdul Rasyid sambil senyum, saat dibincangi para awak media,usai jumpa pers Kamis (11/8).

    Abdul Rasyid, yang telah sukses mengembangkan usaha di sektor perkebunan kelapa sawit itu, untuk membidik pabrik baja mengaku telah menggandeng investor. “Kalteng memiliki potensi yang luar biasa, selain memiliki bahan baku yang memadai, Kalteng juga dinilai paling cocok utuk pembangunan pabrik baja,”tegas Rasyid.

    Menurut Rasyid, Kalteng banyak memiliki pelabuhan sungai air tawar yang dalam. “Masalah lokasi nanti lah, saya kabari,sekarang saya masih mengkaji beberapa lokasi yang kira-kira cocok untuk pabrik baja.Yah, untuk membangun pabrik baja minimal luas sekitar 2.000 hektaran lah, dekat dengan sungai yang kedalaman minimal 20 meteran, dan kapasitas pelabuhan minimal dapat menampung bahan baku sekitar 50.000 ton,” ujar Rasyid.

    “Jika pembangunan pabrik baja tidak di Kobar, bisa di Sukamara atau Sampit. Dan wilayah Kotim paling potensial untuk bahan baku baja, dalam pengolahan satu ton baja perlu sekitar tujuh ton air tawar. Bahan baku bijih besinya nanti dari Kalteng dan Australia. Tahap awal pihaknya akan memproduksi tiga juta ton baja,” imbuh Rasyid.

    Dijelaskan Rasyid, nilai ivestasi pembangunan pabrik baja sangat besar, pada tahap awal, dibutuhkan dana sekitar USD 2-3 miliar atau setara Rp39 triliun. Dengan berdirinya pabrik baja, nanti Kalteng akan mendapatkan nilai tambah (value added) antara lain dari sektor pajak, tenaga kerja, dan peluang pangsa pasar investasi sektor hilir lainnya.

    Tujuan dia membangun pabrik baja, untuk meningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat sekitar. “Yang jelas,muaranya adalah kembali kepada masyarakat sekitarnya karena geliat ekonomi riil meningkat dan pertumbuhan ekonomi secara makro pun terdongkrak. Usaha ini adalah cara paling nyata untuk membangun Kalteng,” ujarnya.

    Seraya menambahkan, untuk sumber daya listrik, pelabuhan dan jalan operasional, Rasyid menyebutkan, pihak investor juga yang akan membangunnya. “Kami juga akan berinvestasi di kelistrikan dan pembangunan pelabuhan,” jelas Rasyid.

    Sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah merekomendasikan Kumai (Kotawaringin Barat), Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, dan Sampit (Kotawaringin Timur) untuk pendirian pabrik baja itu. “Saya rekomendasikan keempat daerah ini karena dekat dengan akses laut dan pelabuhan yang memang diperlukan oleh pabrik baja,” kata Sugianto.

    Pengusaha nasional Abdul Rasyid menjadi pelopor masuknya rencana investasi dari perusahaan yang bergerak di bidang baja dari China dan India. “Saya minta untuk tenaga kerjanya 60 atau 70 persen harus tenaga  lokal dan mereka setuju. Sekarang tinggal melaksanakan survey untuk menentukan, di mana baiknya lokasi pabrik baja itu akan dibangun,” ungkap Gubernur.(man/beritasampit.com)