Wagub Sampaikan Filosofi Huma Betang dalam Rakornas FKUB Se-Indonesia

    PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur H. Habib Said Ismail, selaku Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Tengah didaulat menjadi salah narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Indonesia di Jakarta, Kamis (6/10).

    “Acara pembukaan Rakornas yang digelar di Ruang Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3 Kementerian Dalam Negeri RI itu sendiri dihadiri Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Pengurus FKUB se-Indonesia,”ungkap Karo Humas dan Protokol Setda Prov Kalteng Marianitha dalam rilis yang diterima media ini, Kamis (6/10/2016).

    Menurut Marianitha, pada acara bertema Peningkatan Peran dan Fungsi FKUB Dalam Rangka Menjaga Harmoni Kebangsaan Dalam Bingkai NKRI tersebut, Wagub memaparkan tentang kepedulian daerah terhadap persoalan kerukunan umat beragama, terutama mengenai pengalaman Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberdayakan FKUB.

    “Dalam paparannya, Wagub pun menggarisbawahi bahwa kerukunan umat beragama di Kalteng sangat diakui tidak dapat dilepaskan dari peran sinergis umat beragama yang ditopang oleh kearifan lokal masyarakat dengan filosofi Huma Betang,”katanya.

    Wagub H. Habib Said Ismail dalam paparannya menjelaskan Huma Betang sebagaimana diketahui merupakan simbol sebuah sistem kehidupan masyarakat Dayak yang pluralis, simbol kemandirian/otonomi dalam kebersamaan serta sosialisasi penanaman nilai-nilai budaya terhadap warga Betang.

    Selanjutnya, Wagub juga memaparkan sejumlah faktor pendukung dan kendala FKUB dalam menjalankan tugas dan fungsinya di Kalteng. Sebagai faktor pendukung di antaranya adalah keharmonisan hubungan antara FKUB, Pemerintah Daerah dan instansi terkait, bantuan dana dan pendukung lainnya dari Pemprov Kalteng serta sebagaimana disampaikan sebelumnya yakni kehidupan yang harmonis antar pemeluk agama dengan falsafah Huma Betang.

    “beberapa hal yang menjadi kendala FKUB, antara lain faktor geografis Kalteng yang luas dan pemahaman keagamaan sebagian masyarakat yang masih kurang,”ujarnya

    Untuk itu, berbagai upaya pun dilakukan untuk memantapkan kerukunan umat beragama di Kalteng, seperti mendorong terbinanya kerukunan intern umat beragama, mendorong terbinanya kerukunan antar umat beragama, serta menjalin hubungan kerjasama dan komunikasi timbal balik antar tokoh-tokoh agama dengan Pemerintah.

    Pemrov Kalteng juga berkomitmen untuk mendukung upaya pembinaan kerukunan umat beragama melalui Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta Kanwil Kementerian Agama, yakni berupa penyelenggaraan Rapat Koordinasi Antar Umat Beragama, Rakorda FKUB kabupaten/kota se-Kalteng, pembinaan pemuda/remaja antar agama, dan workshop peningkatan pemahaman multikultur bagi tokoh/pemuka agama. (nata)