​Di Kota ini Harga Segelas Kopi Rp 200 Ribu, Lengkap Dengan Mobil yang Bergoyang Lho. Ini Ceritanya…

    PANGKALAN BUN – Peristiwa unik dimalam hari memang sering terjadi, seperti halnya di “Pangkalan Bun Park” (PP), salah satu Taman Kota yang besar, yang terbengkalai, kini setiap malam dihuni sejumlah Warung Remang-Remang (WRR) yang ditunggui beberapa perempuan berparas cantik, bahkan ada juga ABG nya.

    WRR, yang sengaja buka lapak dadakan di pinggiran pojok PP ,bukanya mulai dari pukul 19.00 WIB, tututpnya sampai dini hari pukul 01.WIB. Semuanya menjual minuman kaleng dan botol termasuk minuman kopi panas.

    “Nah, untuk segelas kopi panas harganya bisa mencapai Rp 200 ribu, tapi ada bumbunya,yakni tamu yang minum kopi selama satu jam lebih, dengan mesranya didampingi perempuan cantik, dipojok warung. Bahkan, kalau kemarau ada pula perempuan cantik ngajak tamunya angkat kaki dari warung pindah kelokasi gelap sekitar taman untuk melanjutkan transaksinya,” aku Royak salah satu penikmat kopi malam di Pangkalan Bun.

    Peristiwa lainnya, yang sudah lama sering terjadi yakni di sepanjang jalan mulus beraspal Pangkalan Bun-Kolam, yang jauh dan belum ada pemukiman penduduknya. Kalau malam hari sekitar Pukul 22.00 WIB, apa lagi malam minggu, mendadak sering banyak mobil yang parkir dipinggir jalannya.

    “Sejumlah mobil yang masing-masing parkirnya berjauhan, yang kaca jendelanya warna hitam tertutup rapat, seolah-olah mobil tersebut kosong tidak ada orangnya. Tapi  aneh dan uniknya, terkadang mobil itu bergoyang sendiri,” ujar Karma, Minggu (30/4/2017) kepada beritasampit.co.id, yang sering mancing Haruan malam hari,karena disekitar jalan banyak rawanya.

    Menurut Karma, karena penasaran melihat mobil yang bergoyang,dia diam-diam sambil mancing disekitar rawa sengaja menunggunya. “Eh, tahu-tahunya mobil itu ada orangnya, saya lihat seorang laki-laki keluar dari mobil terus kencing,” beber Karma. Itulah dua persitiwa unik dimalam hari, yang sampai sekarang,termasuk di PP, yang lokasinya berhadapan dengan Kantor Satpol PP, didiamkan saja oleh pemerintah.

    (man/beritasampit.co.id)