​Ini Jawaban Rihel Terkait OTT Pegawai Puskemas Ketapang I Sampit

    SAMPIT – Terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terhadap Bendaharawan Puskesmas Ketapang I yakni ada tiga orang dengan inisial MU, MS, dan HS, dimana pada saat OTT, Rabu (6/7/2017).

    Saat ditanyakan beritasampit.co.id, Kepala Satpol PP Kabupaten Kotim, Rihel S.Ikom, apa penyebab melakukan OTT sendiri dan tidak berkoordinasi dengan Tim Saber Pungli, Ini Jawabnya ?

    “Karena mendadak kalo terlambat tidak ada ketemu barang bukti nya,” ucap Rihel saat dihubungi wartawan ini melalui WhatsApp, Jumat (8/7/2017). Sekitar jam 14.10 ke tempat kejadian untuk OTT yang membayarkan dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) didapat 15 amplop yang tersisa.

    Kejadian beralawal dari laporan para pegawai Puskesmas yang tidak terima uang insentif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimana dipotong oleh bendaharawan sebanyak 10 persen.

    Kemudian sekitar pukul 14.10 WIB, mereka langsung datang Ketempat Kejadian Perkara (TKP), dan berhasil menemukan sejumlah barang bukti berupa uang dan 15 Amplop yang tersisa.

    Petugas mendapatkan uang Rp15.155.692. yang merupakan milik dari 15 orang pegawai yang sudah dipotong dan belum dibagikan. Selain barang bukti uang dan amplop, petugas juga mengamankan berkas dan juga pembukuan keuangan.

    Selain itu dari tangan MU, Satpol PP juga menyita uang Rp 3.718.377 yang juga hasil potongan insentif pegawai. Pada saat itu HS dan MS langsung dibawa ke markas Satpol PP untuk dilakukan pemeriksaan. Sedangkan MU terpaksa ditinggal dirumahnya karena anak masih sakit.

    Hingga saat ini kasus OTT yang dilakukan Satpol PP telah ditanggani oleh Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur, dan belum mendapatkan kepastian apakah bersalah atau tidak.

    (bnr/beritasampit.co.id)