​APA SEBAB…Hotel Sering DijadikanTempat Berselingkuh Yang “Aman” ?

    HAMPIR SETIAP Minggu, kabar berita tentang hotel yang sering dijadikan tempat berselingkuh oleh ’pasangan’ yang bukan suami-istri, terus bermunculan di media online atau cetak.

    Uniknya berita perselingkuhan itu, banyak digemari para pembacanya….mungkin jangan-jangan para pembacanya ada yang kenal sama si pelaku.

    Pengamatan penulis,dari berbagai peristiwa perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan bukan ‘suami-istri’,di sebuah hotel, baik itu dihotel kelas ‘melati’, semacam ‘penginapan’ atau hotel kelas berbintang.

    Karena hotel,bagi mereka yang sering melakukan perbuatan perselingkuhan terbilang,tempat yang paling ‘aman’,alias jauh dari gangguan orang lain.Ketimbang dihutan rimbun, atau gubug kosong pinggir kebun, atau pula dirumah kosong milik mertua.

    Namun, sayang sepintar-pintarnya orang menyembunyikan ‘bangkai’,pasti akan tercipum, seperti mereka yang melakukan perbuatan selingkuh di hotel,yang kata mereka cukup aman itu,terkadang sering pula ketangkap basah.

    Baik, oleh suaminya (apa bila istrinya selingkuh) dan sebaliknya oleh istrinya,apa bila suaminya selingkuh. Bahkan,pihak yang berwajibpun saat merazia sejumlah hotel, sering pula menangkap pasangan yang bukan suami-istri, sedang selingkuh didalam kamar hotel.

    Nah,sekarang kita bertanya.Apa sebabnya hotel sering dijadikan tempat berselingkuh yang ‘aman’???. Pengamatan penulis,karena semua itu tergantung dari para petugas hotel itu sendiri.

    Walaupun pihak hotel,telah memasang pengumuman secarik kertas ukuran folio,yang delaminating.Dengan bunyi pengumuman, antara lain selain tamu harus menyimpan KTP atau Kartu identitas lainnya, juga hotel melarang tamu,yang bukan suami-istri untuk menginap dalam satu kamar.

    Nampaknya,kertas pengumuman yang dipasang didalam kamar hotel dekat rak lemari baju, atau pinggir pintu masuk, pengamatan penulis hanyalah untuk melengkapi perijinan hotel, yang dianjurkan dinas terkait dipemerintahan setempat.

    Tapi kenyataannya,banyak petugas hotel yang lalai atau sengaja lalai, terhadap larangan yang mereka pasang dikamar-kamar hotel. Bahkan, banyak petugas hotel tertentu, yang sudah langganan menerima ‘suap’ dari tamunya yang mau berselingkuh.

    Petugas hotel tertentu, yang sering menerima ‘suap’ dari sejumlah tamu yang mau berselingkuh,banyak terjadi di kota-kota besar. (Kalau di Pangkalan Bun, sudah lama luput jarang ditemukan). Tapi seperti di Jakarta, banyak hotel kelas “melati’ dan berbintang tiga,dengan bebasnya menerima tamu,asal memiliki KTP.

    “Saya ini bisnis pak,kalau ada KTP yang masih berlaku,silahkan menginap. Masalah ada tamu membawa pasangan mengaku suami-istri,padahal mungkin bukan,itu hak mereka.Tanggung jawabnya dengan Tuhan,” jawab salah seorang petugas hotel,dibilangan Pasar Jatinegara depan Stasiun KA Jatinegara Jakarta,saat ditanya penulis dua bulan yang lalu.

    Itulah, sekilas antara lain pengamatan penulis.Apa sebab hotel sering dijadikan tempat berselingkuh yang ‘aman”. Namun,tentunya semua itu kita kembalikan kepada para pelaku.Bahwa perbuatan perselingkuhan itu “Dosa Besar”.

    (Maman Wiharja)