​Mengenal Lebih Dekat Kasat Narkoba Iptu Kariatmono, 31 Tahun Jadi Polisi Penuh Dengan Pengalaman Unik

    PANGKALAN BUN – Kasat Narkoba Polres Kotawaringin Barat (Kobar) Iptu Kariatmono, sejak bertugas di Polres Kobar bagian reserse sudah tidak asing lagi bagi wartawan khususnya yang sering memburu informasi berbagai peristiwa kriminal di Kabupaten Kotawaringin Barat.

    Bahkan sejak 2 tahun ini, menjadi Kasat Narkoba di Polres Kobar, Kariatmono yang saat bergaul sering diselingi canda-ria dengan para wartawan malah semakin akrab.

    “Mulai tugas di Polres Kobar, yah belum lama sekitar April 1986,” jawabnya, penuh canda saat dibincangi beritasampit.co.id dan teman wartawan lainnya disalahsatu rumah makan Minggu (30/7/2017).

    Kariatmono yang lahir di Bogor Jawa Barat, sebelumnya pernah menjadi Kasat Narkoba di Polres Sukamara selama 2 tahunan.

    Kemudian dimutasi lagi ke Polres Kobar, sama jabatanya masih Kasat Narkoba. Selama 31 tahun bertugas menjadi Polisi, dia banyak dipercaya menduduki bidang reserse/kriminal.

    “Jadi selama 31 tahun banyak tugas di bidang reserse kriminal. Banyak pula pengalaman uniknya.Tapi maaf yah..pengalaman unik saya bukan pengalaman karier untuk naik jabatan. Tapi pengalaman karier untuk diri sendiri dalam tugas,” aku Kariatmono, yang disambut geer ketawa.

    Dalam tugas dibagian Reserse kriminal,diakui Kariatmono banyak sekali suka dan dukanya.Antara lain ditahun 1990 an, ketika saat marak sering terjadi kejatahan yang dilakukan para pelaku ‘curat’.

    Kariatmono, sebagai anggota reserse bersama sejawatnya,bertugas menangkap para pelaku ‘curat’ boleh dibilang ‘tak mengenal lelah’ siang malam harus terus melaksanakan tugas demi keamanan masyarakat.

    “Benar, sampai sekarang saya masih ingat. Biarpun pengalamannya ringan saja, tapi kalau teringat kadang..saya ketawa sendiri. Tapi tentunya ketawa sendiri bukan dipinggir jalan raya..dong,” aku Kariatmono.

    Diceritakan, pada malam hari sekitar Pukul 22.00 WIB, dia bersama teman tugas, masuk ke salah satu perkampungan, belum banyak rumah untuk mengintai pelaku ‘curat’.

    ”Masuklah saya, ketempat semak-semak yang berdekatan dengan rumah penduduk. Karena disemak-semak banyak nyamuk, sembunyinya pindah kebelakang rumah paneduduk, diam-diam masuk kesatu ruangan bawah (kolong) panggung kayu agak gelap, waktu sudah jelang dini hari.

    Ada sekitar dua jam nunggu/ngintai. Tiba-tiba, dari belakang baju terasa dingin seperti basah, saya biarkan saja, pasti tetesan air, karena waktu itu hujan.

    Lanjut Kariatmono, lama-lama tercium bau tidak enak, dari pundak belakang kepala. Saat diraba, cairan yang membasahi baju belakangnya warnanya hitam..dan ternyata yang bau itu..Tahi Ayam..yang sudah banyak mengotori bajunya.

    “Saya baru sadar, ternyata saya ada dibawah kandang ayam. Karena baju saya dikotori tahi ayam saya kaget dan beberapa ayampun ikut kaget berterbangan sambil berkokok, itulah antara lain dukanya,” ujar Kariatmono, sambil tertawa.

    Ditambahkan Kariatmono, walaupun bajunya masih penuhdengan kotoran tai ayam, tapi dalam tugasnya waktu itu bersama timnya, berhasil menangkap si pelaku ‘curat’.

    Apadupun sukanya, lanjut Kariatmono, harus tetap bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan panjang umur dan selamat sampai sekarang untuk tetap bertugas di Polres Kobar, walaupun dengan segala keterbatasan yang ada saat itu.

    “Dan saya bangga menjadi Polisi, karena tugas Polisi itu unik bukan hanya perlindungan, pengayoman dan pelayanan serta penegakan hukum saja. Tapi hampir semua segala kegiatan masyarakat menjadi tugas Polisi sesuai amanat undang undang POLRI,” beber IPTU Kariatmono.

    (man/beritasampit.co.id)