Muhammadiyah tidak diboleh ikut Berpolitik Praktis

    KASONGAN – Organisasi Muhammadiyah dari tingkat Daerah, Cabang, bahkan Ranting tidak ‎diperkenankan membuat pernyataan dukungan terhadap calon-calon partai politik atau‎ tidak berpolitik praktis dalam pemilihan kepala daerah kabupaten katingan tahun 2018 mendatang.

    “Kepada semua jajaran kita, dari tingkat Daerah, Cabang bahkan Ranting tidak diperkenankan membuat pernyataan dukung-mendukung terhadap calon atau ikut berpolitik praktis di pemilihan kepala daerah katingan nantinya. Jadi kita harus netral,” tegas Wakil Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Kalteng Ahmad Syar’i, saat Perayaan Milad Muhammadiyah ke 105 di halaman Masjid Nurul Iman Kasongan, Minggu ( 3/12/2017) malam.

    Ahmad Syar’i yang juga Ketua KPU Provinsi Kalteng ini berharap Muhammadiyah di Kabupaten Katingan agar dapat mempersiapkan kader-kadernya untuk melaksanakan pelatihan instruktur Pendidikan, agar mempunyai kapasitas, Kompetensi,‎ dan kemampuan yang berkualitas.‎ Sehinga pelatihan pendidikan instruktur nanti betul-betul bisa dikembangkan ketika kembali ke daerah masing-masing.

    “Jangan sampai orang yang tidak ikut pelatihan yang belum beranjak, lalu dikirim. Sehingga tidak mempunyai kapasitas, kompetensi, kemampuan untuk menindaklanjuti pendidikan nantinya. Maka dari itulah pelatihan pendidikan istruktur ini sangat penting dan betul-betul bisa dikembangkan ketika kembali ke daerah masing-masing.‎ Saya juga mengucapkan ‎terimakasih kepada pimpinan muhammadiyah Di Katingan yang sudah cukup banyak melakukan berbagai kegiatan,”tungkasnya.‎

    Sementara itu, ‎Pimpinan Muhammadiyah Daerah Katingan Edy Rahmah Sosiawan, mengatakan bahwa ‎sesuai dengan tema muhammadiyah memperekat kebersamaan, maka muhammadiyah turut serta menjaga kerukunan, keamanan dan ketertiban umum. Sehingga‎ melalui kader-kadernya selalu aktif hadir untuk turut serta membina masyarakat.

    “Bahwa kader ini turut membina umat manusia agar saling menghargai, saling mencintai dan saling bergotong royong untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur tanpa saling memprovokasi, menghasut, menghujat dan sebagainya,” tegasnya.

    Sebagai kader muhammadiyah, dirinya menerangkan, bahwa muhammadiyah adalah gerakan islam yang berasas pada keyakinan norma yang murni, berpedoman pada pada Al-Qur”an dan sunah Nabi, berwatak tajrid atau pemahaman dan senantiasa melaksanakan dakwah islam dengan tujuan mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

    “Berdasarkan hal tersebut di peringatan milad yang dilaksanakan pada hari ini merupakan milad yang ke 105 tahun. Usia muhammadiyah tersebut sudah satu abad lebih yang menandakan bahwa muhammadiyah tetap eksis dan sesuai dengan segala jaman,”pungkasnya.

    (ar/beritsampit.co.id)