Korban ‘DOR’ Oknum Petugas Minta Pertanggungjawaban

    SAMPIT – Korban penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum petugas kepada dua warga Tangar Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur pada Senin (18/12/2017) lalu meminta pemerintah dan penegak hukum agar segera mengadili oknum petugas yang telah menembak kakinya.

    Salah satu dari dua orang tersebut adalah Gusti Ananda (44) ia mengatakan bahwa ia sangat berharap sekali agar pemerintah dan penegak hukum bisa menindak lanjuti kejadian yang di alaminya.

    “Waktu itu kami mempertahankan tanah dengan luas 52 hektar atas nama Fatur, ia adalah saudara saya karena dengan legalitas yang lengkap. Namun saat itu kita istirahat pihak perusaan datang dengan gorombolan Security langsung mengobrak abrik pondok kami sambil membawa besi dan senjata tajam,” ungkap Gusti Ananda, Rabu (20/12/2017)

    Ia melanjutkan mendengar surara ia langsung keluar keluar dan melihat krang lebih security berjumlah 80 orang dan petugas 12 orang.

    Sesampainya disana Gusti mengatakan bahwa Securty ingin menghancurkan pondoknya yang sebelumnya memang pernah melakukan hal seperti itu.

    “Saya langsung mengambil parang untuk mempertahankannya, dan terjadilah benturan. Jadi saya sempat ditegur oleh petugas. Karena melarang saya menggukankan senjata tajam. Tapi di pihak securty tidak dilarang membawa sajam,”tegasnya kepada beritasampit.co.id

    Mereka datang tanpa basa basi, lanjut Gusti, langsung mengadakan keributan dan memancing keributan. Ia mengaku sempat mundur pas terjadi perkelahian.

    “Tidak ada peringatan tapi oknum langsung menembak. Jadi saya marah, karena saya sebelumnya sudah kena pukul besi di tangan kiri dan menyebabkan luka lecet di tangan sebelah kiri. Kami di lahan memang sering membawa senjata tajam karena di hutan,”pungkasnya

    Ia menambahkan, Ini bukan pertama kali penganiayaan yang dilakukan oleh perusahaan kepada kita. Karena mereka sudah sering melakukan penganiayaan sebelumnya.

    “Kalau lapor kita sudah pernah dan tidak dihiraukan oleh pihak aparat. Karena sudah terlalu sering diperlakukan seenaknya,”ungkap Gusti

    Karena merasa ditembak Gusti.pun marah kepada petugas. “Saya berkata bapa itu pelindung masyarakat bukan pelindung perusahaan, setelah saya ditembak bapak Abu Saman ini maju kedepan lagi namun langsung dirangkul seperti mau ditangkap oleh petugas kaya mau di borgol,”cetusnya

    Ia melanjutkan, saya langsung menolong beliau dan langsung dilepaskan lalu diserang lagi oleh Security. “Jadi saya mohon pemerintah daerah dan pusat langsung di ekspos tanpa ada rekasaya dan harus sebenarnya tanpa pilih bulu hukum sesuai aturan,” harapnya

    Ia juga mengaku kalau ia tidak mengetahui secara pasti apakah itu peluru karet atau tidak. “Saya tidak mengerti itu, namun saat di Rumah Sakit peluru sudah keluar karena sudah di beri minyak,”ucapnya

    Hingga saat ini, Gusti mengatakan belum ada perdamaian dan belum ada koordinasi dengan perusahaan terkait penganiayaan tehadap dirinya.

    Disini (Polres Kotim) kita hanya membuat laporan masalah lahan, kalau mengenai penembakan ini kita diminta melapor di Polsek. Padahal kita mau mengadu disini.

    Gusti Ananda (44) Abu Saman (52) memenuhi panggilan di Polres Kotim sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi.

    (jmy/beritasampit.co.id)