DPR Nyatakan Pelayan Rakyat

    JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam Rapat Paripurna DPR, Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2017–2018 di Gedung DPR, Senin (5/3), membuka beda dengan pimpinan DPR lainnya.

    Sebab dalam acara ini dia memberi judul pidato kami Pelayan Rakyat alasannya anggota selama melakukan kunjungan kerja di daerah, tentu banyak aspirasi yang ditemukan di masyarakat, mulai dari yang ringan sampai masalah yang berat.

    “Saya percaya, seberat apapun tantangan yang ada, saudara-saudara semua mampu merangkul rakyat, menyerap aspirasi mereka, dan mewujudkan mimpi kita bersama untuk memajukan Indonesia dan menciptakan sebuah negeri yang membanggakan kita semua,” katanya.

    Dalam pidatoi itu diutamakan juga bahwa Pimpinan Dewan mengecam keras peristiwa penganiayaan kepada ulama, kiyai, dan guru agama yang diduga dilakukan orang gila sehingga mengakibatkan kematian dan luka parah. “Demikian pula kasus penyerangan kepada Pastur serta beberapa Jamaah yang terjadi di Greja Santa Lidwina di Sleman Yogyakarta dan berbagai penyerangan lain yang terjadi terhadap para ulama kita di berbagai pelosok tanah air,” ujar Bamsoet.

    “Demikian pula kasus penyerangan kepada Pastur serta beberapa Jamaah yang terjadi di Greja Santa Lidwina di Sleman Yogyakarta dan berbagai penyerangan lain yang terjadi terhadap para ulama kita di berbagai pelosok tanah air,” ujar Bamsoet.

    Pimpinan Dewan mendesak aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan menemukan aktor dibalik peristiwa tersebut, agar tidak menimbulkan rasa cemas dan ketakutan sehingga mengganggu ketentraman masyarakat.

    Dalam kesempatan itu, Bamsoet menambahkan DPR mengapresiasi keberhasilan Tim Gabungan Kepolisian, BNN, TNI dan Bea Cukai yang menggagalkan upaya penyelundupan 1 ton plus 1,6 ton narkoba, serta 3 ton jenis sabu di Perairan Kepulauan Riau.

    “DPR meminta aparat kepolisian supaya penindakan tidak berhenti kepada para awak kapal, melainkan perlu diusut tuntas sampai ke bandar besarnya. Supaya membuat efek jera bagi para sindikat bandar narkoba yang masuk ke Indonesia. Kita tidak boleh membiarkan negara ini menjadi syurga bagi masuknya narkoba,” tegasnya.

    Bamsoet juga sebelum pidato membaca tiga pantun ungkapan selamat datang kepada anggota dewan yang reses ke daerah.

    Dari empat penjuru angin

    Ke Jakarta aku kembali

    Merebut peluang siapa tak ingin

    Majukan negeri keinginan hati

    Merangkul rakyat seluruh dapil

    Habis energi tidak percuma

    Beta pendekar seribu akal

    Demi bangsa mengukir nama

    Sidang kutunggu rapat kunanti

    Kantong menipis semangat membara

    Siapkan materi sepenuh hati

    Langkahku pasti tiada tara.

    (jan/beritasampit.co.id)