Latih Berbicara di Muka Umum, Anggota DWP Ikuti Pelatihan Public Speaking

    SAMPIT – Sedikitnya 56 peserta mengikuti pelatihan Public Speaking yang digagas Dharma Wanita Persatuan (DWP), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

    Kegiatan digelar sehari di Ruang Pertemuan Hotel Mid Town Sampit ini menghadirkan dua nara sumber, yakni Ketua DWP Kotim, Ir. Hj. Ellena Rosie, dan Praktisi Trainer di Bidang Presentasi dan Public Speaking, Hj. Utari Ri Ambarwati.

    Penasehat DWP Kotim Ny. Hj. Chairiyah Halikin Noor, saat membuka kegiatan tersebut menginginkan, para istri PNS anggota DWP, khususnya Ketua DWP Kecamatan dan SOPD dijajaran Pemkab Kotim memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.

    “Pelatihan public speaking dapat memberikan begitu banyak kesempatan untuk meningkatkan karier, talenta kepemimpinan, kemampuan dan kepercayaan diri. Bahkan publik speaking dapat menjadi sarana untuk memperbanyak teman, kolega dan kenalan. Karena kompetensi dalam komunikasi lisan dalam berbicara dan mendengar merupakan prasyarat bagi kesuksesan akademik, personal dan professional. Selain itu keahlian komunikasi sangat penting dalam mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan,” katanya. Jumat (16/3/2018).

    Chairiah berharap, peserta pelatihan mampu melakukan presentasi, sehingga dapat berbicara didepan umum dengan percaya diri dan nyaman, mampu menghidupkan segala sesuatu yang dikatakan penuh pengaruh dan bersifat alami, serta mampu menemukan strategi yang canggih untuk mengatasi pertanyaan serta masukan.

    Hal ini tentunya untuk mendukung anggota DWP selaku istri pegawai negeri sipil (PNS). Sebab salah satu tujuan Dharma Wanita adalah meningkatkan kualitas sumber daya anggota keluarga PNS untuk mencapai kesejahteraan nasional.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua DWP Kotim, Ir. Hj. Ellena Rosie, mengatakan pelatihan public speaking ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara didepan umum dan berfikir kritis bagi para anggota DWP khususnya ketua DWP kecamatan maupun Ketua DWP SOPD, serta anggota DWP lainnya.

    “Ada 56 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Mereka terdiri dari Ketua DWP Kecamatan sebanyak 14 orang, Ketua DWP SOPD 17 orang, pengurus DWP Kotim 17 orang dan dari seksi pendidikan sebanyak 8 orang,” ujarnya.

    Pelatihan Public Speaking ini, menurut Rosie, penting bagi anggota DWP. Jika dilihat seorang istri PNS atau pejabat sebagai anggota DWP setidaknya memiliki kemampuan Public Speaking. Sebab ada anggapan bahwa kesuksesan seseorang dalam retorika hanya karena dia telah memiliki bakat. Padahal tidak selamanya bakat menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang dalam bidang retorika.

    Saat penyampaian materi pengetahuan dasar public speaking, Ellena Rosie menjelaskan, jika diterjemahkan, public speaking adalah bagaimana cara berbicara di depan publik atau umum.

    “Public speaking juga dapat diartikan adalah kegiatan penyampaian pesan berupa ide atau gagasan secara lisan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dan menghibur serta mempengaruhi audience atau pendengar,” terangnya.

    Beberapa hal yang dapat membentuk seseorang menjadi pembicara efektif, lanjut Rosie, adalah proses belajar dan berlatih, lingkungan yang kondusif dan bakat.

    Sedangkan keuntungan menguasai public speaking adalah kemampuan pribadi, seperti percaya diri, mampu berbicara spontan, mengemukakan dan mempertahankan pendapat serta memiliki perbendaharaan kata dan kemampuan lainnya.

    ”Selain kemapuan pribadi, dengan menguasai public speaking kita mudah berkomunikasi dan mendapat pengakuan, mendukung Tugas dan jabatan, meyakinkan orang lain, membina relasi, tenang dalam kesempatan mendadak sebagai kontrol diri, terbuka, lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi,” ungkapnya.

    Sementara itu, Hj. Utari Ri Ambarwati, selaku nara sumber pada kesempatan yang sama dalam materinya menyampaikan beberapa cara sebagai Public Speaking yang baik.

    Praktisi Trainer di Bidang Presentasi dan Public Speaking ini menerangkan, bahwa pembicara didepan umum atau public akan menjadi pusat perhatian dan orang akan memperhatikan keistimewaan dan kelemahan pembicara.

    Namun perhatian yang bersifat negatif akan hilang apabila seorang public speaking mampu menawan hati dan mempengaruhi emosi pendenganya karena memiliki keterampilan berbicara, memancarkan kekuatan, kejelasan, kehalusan serta sikap yang penuh pertimbangan dan manusiawi.

    “Syarat yang harus dipenuhi sebagai public speaking atau pembicara adalah menguasai materi yang akan disampaikan, memiliki kecakapan untuk menyampaikan materi pidato atau sambutan, isi pidatonya mengandung pengetahuan dan mempunyai tujuan yang ingin dibicarakan serta mampu menjalin hubungan yang baik dengan khalayak atau pendengarnya,” ungkapnya.

    (jun/Berita Sampit).