OGENG, Orangutan Korban Karhutla yang Dirawat Warga Seruyan Selama 6 Tahun

    KUALA PEMBUANG – Hutan di Kalimantan Tengah mulai gundul dan habitat hewan-hewan pun mulai terancam karena kian berkurangnya pasokan makanan serta tempat tinggal hewan.

    “Ogeng” salah satunya, panggilan nama Orangutan yang pernah diselamatkan oleh keluarga bapak Baker di Desa Mugi Panyohu Kecamata Seruyan Tengah Kabupaten Seruyan.

    Dari Joni yang merupakan anak, Baker menceritakan kepada beritasampit.co.id, bagaimana sang ayah menemukan bayi orang hutan dalam hutan wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

    Dikatakan Joni, sekitar tahun 2012 silam, ketika kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda. Dengan tidak senghaja ayahnya, Baker ada di lokasi dan melihat binatang tesebut dari jauh berteriak tanpa ada induknya.

    “Tahun 2012 ayah saya menemukan nya, kemungkinan besar dia terpisah dengan induk nya karena api yang membakar hutan” tutur Joni kepada beritasampit.co.id

    Keluarga pak Baker sudah cukup lama memelihara Orangutan yang diberi nama Ogeng tersebut yakni kurang lebih 6 tahun, sejak ditemukan dari tahun 2012 hingga sekarang yakni tahun 2018.

    Joni juga menceritakan bahwa sudah sering orang-orang datang ingin membeli Ogeng namun ditolak. Karena keluarga Joni sudah terlanjur sayang kepada Ogeng.

    “Sering, bahkan ada yang ingin menukarkan nya dengan 2 buah lemari yang bagus, tapi kami tidak mau” jelas Joni.

    Keluarga Baker (ayah Joni), bersedia dan rela jika Ogeng dibawa oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah atau pihak terkait yang menangani Orangutan untuk dilakukan rehabilitasi serta pelepasliaran ke habitat asalnya.

    (af/beritasampit.co.id)