Abrasi Pantai Ujung Pandaran Akan Memutus Akses Jalan Menuju Kubah

    SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng). Menegaskan bahwa gelombang air laut yang menyebabkan abrasi di objek wisata ujung pandaran Kecamatan Teluk Sampit akan memutuskan akses jalan menuju Kubah.

    Hal itu dikatakan oleh kepala pelaksana BPBD Kotim M Yusuf saat di konfirmasi. Yusuf menjelaskan untuk mengantisipasi potensi bencana, perlu segera di bangun penahan ombak.

    “Untuk mengantisipasi potensi bencana, harus segera di bangun pemecah ombak atau sejenisnya. Mestinya sudah di pasang sabuk pantai agar hal ini tidak terjadi lagi,” ungkap yusuf saat di konfirmasi, kamis (12/4/2018).

    Yusuf juga mengaku bahwa pihaknya juga sambil memikirkan solusinya. Abrasi yang terjadi tidak menutup kemungkinan menimbulkan dampak atau potensi bencana akibat dari abrasi.

    “Tentu saja akan mengakibatkan potensi bencana. Daerah tersebut kan sudah ditetapkan sebagai tempat rawan abrasi, dan masyarakat dipinggir pantai diminta untuk pindah ke relokasi. Berarti sabuk pantai yang di pasang tidak terlalu efektif untuk menahan gelombang air laut, tentu harus ada pemikiran dengan cara lain dengan terobosan,” tegas yusuf.

    Dilanjutkan yusuf, hal itu juga harus ada kajian untuk pergerakan pola gelombang air laut. Pada sesudah di pasangnya bangunan peredam gelombang atau perencanaan nya waktu dulu kurang maksimal.

    Sebelum terjadinya hal yang tidak diingikan, BPBD Kotim berharap agar kepada penduduk setempat untuk direlokasi melanjutkan program pemerintah terhadulu.

    “Ya tahun ini masyarakat yang ada tempat di pinggir pantai akan direlokasi melanjutkan program terdahulu. Selanjutnya kalau ada dana nya di pasang saja bangunan pemecah gelombang,” demikian yusuf.

    (jmy/beritasampit.co.id)