Desa Tinduk Borong Juara Satu Dua dan Tiga Lomba Ini, Apa Itu!! 

    SAMPIT – Permainan tradisional masyarakat Kalimantan, Habayang atau yang lebih di kenal dengan dalam bahasa Indonesia bagasing selalu di ikut sertakan dalam lomba festival budaya. Baik itu Festival Budaya Habaring (FBHH) Hurung maupun Isen Mulang.

    Dalam perhelatan FBHH permainan habayang (bagasing) sebanyak 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah ikut andil dalam lomba bermain habayang. Jumlah keseluruhan Kecematan yang di Kotim, sebanyak 17 Kecamatan, namun ada 4 Kecamatan yang tidak ikut serta yakni Ujung Pandaran, Samuda, Bagendang, dan Bapinang.

    Dari semua wilayah kecamatan yang hadir, paling jauh adalah wilayah bagian hulu Kotim, yaitu Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai

    Permainan Habayang (Bagasing) dimainkan oleh dua orang, keduanya memiliki peran tersendiri. Dalam lomba ini masing-masing dari satu orang pemain memilki kesempatan 5 kali memasang dan 5 kali memukul.

    “Tiap pemain memiliki 5 kali memasang dan 5 kali memukul, setiap pukulan dapat satu poin apabila bagasing lawannya tidak berputar,” kata Lalang (56) juri yang setiap tahun selalu menjadi juri dalam lomba bagasing, Minggu (15/4/2018).

    Lomba yang di gelar di jalan depan taman Kota Sampit tersebut, Desa Tinduk Kecamatan Baamang menyabet semua gelar juara.

    “Juara 1 di raih Supian, jaura 2 Ali dan juara 3 Ipul. Mereka bertiga ini semua berasal dari Desa Tinduk,” ucap Lalang.

    Di Kalimantan gasing di kenal dengan nama Habayang, yang diambil dari kata dasar bayang yaitu gasing. Permainan gasing di suku dayak sangat di gemari baik di kalangan muda atau di kalangan tua sekalipun.

    Ada berbagai macam tipe permainan di permainan habayang ini. Ada yang adu tahan lama dan saling memukul gasing lawan.

    (im/beritasampit.co.id).

    EDITOR: MAULANA KAWIT