Reses, Waket DPRD Kalteng Serap Aspirasi Masyarakat di 4 Wilayah di Kotim dan Seruyan

    SAMPIT – Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) fraksi Gerindra dapil Kalteng 2 Kotim dan Seruyan H Heriansyah, SE, M AP melaksanakan reses di empat wilayah.

    Ke empat wilayah itu yakni Kabupaten Kotim meliputi Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Mentawa Hulu dan Kecamatan Telawang. Sedangkan Kabupaten Seruyan adalah Kecamatan Danau Sembuluh.

    “Reses di Kecamatan Danau Sembuluh itu bertempat di aula SMA N 2 telaga pulang. Masyarakat ingin masalah tanah yang banyak di ambil oleh perkebunan sawit PT Selonok selesai. Juga kawasan bantaran sungai danau sembuluh yang jadi objek wisata malah ditanami kelapa sawit. Sedangkan itu dekat dengan bibir danau dan itu melanggar aturan,” ungkap Heri, Kamis (19/4/2018)

    Mereka mengharapkan, lanjut Heri, agar gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk bisa segera berkunjung ke Kecamatan Danau Sembuluh.

    “Alasannya karena di sana sebagai salah satu lumbung ikan air tawar atau sungai dan segala jenis ikan air tawar kurang perhatian pemerintah. Baik Pemda Seruyan maupun Provinsi,” terang Heri.

    Masyarakat di sekitaran objek wisata danau sembuluh sangat mendesak untuk dibenahi kembali, yang mana selama ini lingkungan mereka tercemar limbah perkebunan sawit sehingga ikan dan lainya hampir punah.

    Kata Heri, kota Kecamatan Danau Sembuluh adalah Telaga Pulang, yaitu Kota Tua yang situsnya sekarang sudah punah. Situs itu ada sejak zaman belanda. Sehingga itu perlu bantuan Pemda provinsi untuk menghidupkannya kembali.

    “Yang jauh lebih penting lagi adalah infrastruktur yang sangat parah. Apalagi musim hujan. Terdapat ada enam Desa yang masih terisolir karena berada di pinggir sungai tidak ada akses ke kantor Kecamatan melalui sungai. Sedangkan listrik pun juga tidak ada, miris sekali desa yang dikelilingi perkebunan sawit tapi masih tertinggal,” ujar Heri.

    Kemarin, Heriansyah telah mendantangi Kecamatan Kota Besi. Hari ini Heri ke Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan. Rencananya, besok dia akan melanjutkan ke desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu, dan besok akan ke Kecamatan Telawang Desa Sebabi.

    “Di Kota Kecamatan Kota Besi Ada enam Desa belum ada listriknya, maupun air bersih. Dan hampir semuanya dibantaran pinggir sungai mentaya seluruh desa dan Kelurahan di Kecamatan ini jalan desanya sangat memprihatinkan, apa lagi sering di landa oleh banjir,” lanjutnya.

    Di bidang pertanian pun, lanjut Heri, kurang bantuan, baik dari pemda Kotim maupun Provinsi terhadap irigasi dan cetak sawah.

    “Reses ini adalah bagian tugas dan fungsi untuk menyerap aspirasi dan pengawasan. Hal ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk saling memberikan saran dan masukan dalam segala hal,” tututpnya.

    (jmy/beritasampit.co.id)

    EDITOR: MAULANA KAWIT