Petani Resah, Tanaman Padi Sawah Mulai Terserang Hama Penyakit Kuning

    SAMPIT – Tanaman padi Kelompok Tani (Poktan), di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), maupun Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimanatan Tengah (Kalteng), kena serangan hama penyakit kuning.

    Sebagian Poktan saat ini mulai resah atas tanaman padi mereka yang sudah berumur tiga bulan tiba-tiba daun dan batangnya menguning hingga pohonnya kering dan mati.

    Para petani khawatir batang padi yang terserang hama penyakit kuning itu menular ke tanaman padi lainnya. Untuk itu, para petani segera menangkal tanaman padi yang kena serangan penyakit itu dengan mencabut rapunan pohon padi tersebut.

    Misalnya, di desa Sei Ijin Raya, Kecamatan MHS, milik Mukriansyah anggota Poktan tanaman padi sawahnya terserang hama penyakit itu yang belum ada obatnya mereka cabut supaya tidak menular.

    “Sekitar satu hektare milik anggota poktan Hapakat Maju pohon padinya menguning dan mati dan membusuk hingga ke akarnya,” ujar Kawi.

    Sama halnya di desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, kampung Seranggas, beberapa hektare tanaman padi mulai terserang dan mengganggu tanaman padi sawah petani setempat.

    “Habis wereng dan ulat daun, tanaman padi mulai diserang hama penyakit kuning yang masih belum tau obatnya,” ujar Nur Poktan setempat, jum’at.

    Begitu juga dengan desa Samuda Kecil , kecamatan MHS, tanaman padi sawah petaninya sudah beberapa hari yang lalu juga terserang penyakit kuning yang semua sekitar satu hektaran ludes terserang. Sedang obat pembasmi pada hama penyakit kuning itupun belum ada.

    Ketua Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan), Sejati Bersama, desa Samuda Kecil, Jainudin, ketika dikonfirmasi beritasampit.co.id, Jumat (20/4/2108) membenarkan, saat ini tanaman padi sawah terserang hama penyakit kuning yang belum tau akan penawarnya.

    Penyakit Kuning pada tumbuhan padi menyerang bagian batang padi hingga daun dan mengering hingga pohonnya berubah warna.

    “Pohonnya mati dan mengering hingga daun serta batangnya berubah warna kuning. Jumlah tanaman padi yang terserang sekitar satu hektare lebih,” ungkap sedih.

    Dibeberkannya, semua upaya yang dilakukan para kelompok tani atas khawartiran itu cukup beralaskan, karena sudah berupaya semaksimal mungkin dan tak tau racun apa untuk menyudahi hama baru dari penyakit kuning tersebut.

    “Kami juga belum bisa menangkal munculnya penyakit kuning menyerang tanaman padi ini. Sedang para petani hanya pasrah saja. Sebagian mencabut tanaman padi yang kena penyakit itu agar tidak menular ke tanaman padi yang tersisa,” ujarnya pasrah.

    Para petani berharap pemerintah terkait dalam hal ini dinas pertanian, untuk segera datang ke lokasi membantu bagaimana mengatasi hama tersebut.

    (mar/beritasampit.co.id)