Ini Pengusaha Muda yang Akan Sukses Memasuki Tahun Politik 2019, Siapa Dia ?

    SAMPIT – Tidak lama lagi pesta demokrasi pemilihan umum dan pemilihan presiden tahun 2019 akan berlangsung. Namun sebelum itu, ada hal menarik yang harus diketahui, apa itu? Tentu saja adalah jasa percetakan.

    Tidak seperti kebanyakan usaha lainnya, usaha ini memang benar-benar membawa berkah dan rejeki yang baik. Sebab, para calon wakil rakyat atau biasa disebut calon legislatif (caleg) akan datang minta dibuatkan atribut seperti cetak baliho, spanduk, kaos, topi, kalender, bahkan gantungan kunci.

    Riskon Fabiansyah atau yang sering disapa Eko Syailendra adalah salah satu pengusaha muda yang kini sukses bergelut di dunia usaha itu. Dia menceritakan saban ada kegiatan besar baik itu pemilu ataupun pemilukada, maka omzet atau pendapatannya akan naik.

    Eko memiliki toko percetakan bernama Cahaya yang berada di Jalan Pemuda Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Tidak hanya itu, Syailendra yang sebelumnya hadir lebih dulu juga masih ada di Jalan A. Yani Sampit. Menurut Eko, saat ini usaha jasa percetakan memang belum menjamur di Kota Sampit.

    Namun, dirinya tidak ketinggalan untuk terus berinovasi dan berkreasi agar pelanggan terus datang ketempatnya. “Saat ini memang sudah ada figur-figur yang akan mengikuti pemilu nanti memesan dan membuat atribut seperti kaos, spanduk sebagai bahan sosialisasi,” terang Eko.

    Dijelaskan, selama dua bulan terakhir, ada peningkatan pada usahanya yakni mencapai 30 persen bila dibandingkan bulan biasa. Eko memperkirakan pesanan atribut untuk pemilu dan pilpres nanti akan naik signifikan sekitar dua bulan sebelum pencoblosan.

    “Memang biasanya banyak bakal caleg yang akan memesan bahan nantinya. Maka dari itu kami sudah mulai menyetok bahan, agar nanti tidak kerepotan. Namun kami juga mengantisipasi agar tidak seperti tahun sebelumnya yang kebetulan ada beberapa caleg yang macet pembayarannya,” tandas pengurus Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kotim dan juga pengurus Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kotim.

    Diakuinya memang terkit persaingan bisnis percetakan ini cukup tinggi, sebab belum ada ketetapan harga yang sama dengan pengusaha lain. Sehingga bagi yang baru memulai usaha percetakan dengan modal kecil akan sulit bersaing dengan yang pemodal besar.

    Namun dirinya tetap mendorong pengusaha muda lainnya untuk dapat berinovasi. Dengan begitu akan ada persaingan yang sehat antara sesama pengusaha baik percetakan atau pengusaha UMKM lainnya.

    (raf/beritasampit.co.id)