Hadirkan optimisme di Hari Pendidikan Nasional”

    Opini : Pujianto S.Pd

    Hari ini kita kembali merayakan hari pendidikan nasional. Mari kita berikan apresiasi kepada seluruh pegiat pendidikan yang terus aktif, peduli dan menginspirasi untuk mencerdaskan warga negara.

    Di hari pendidikan nasional, lagi-lagi kita berbicara kualitas manusia. Karena kekayaan bangsa indonesia bukan terletak pada sumber daya alamnya, tetapi kekayaan terbesar bangsa ini adalah kualitas sumber daya manusianya.

    Manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa. Dunia saat ini adalah dunia yang sangat berbeda dengan beberapa dekade yang lalu. Perubahan, pembaharuan yang terus terjadi dan harus di hadapi dengan penuh optimisme.

    Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja, dan tentu saja, cara kita belajar. Untuk menghadapi tantangan masa depan yang perlu di persiapkan untuk generasi masa depan ialah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan zamannya.

    Karakter moral anak bangsa,kinerja keras juga perlu di perbaiki. dan yang tak kalah pentingnya adalah komponen kompetensi. Pada perkembangan zaman saat ini menuntut anak-anak Indonesia mampu menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur.

    Maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.

    Sikap optimisme penting di hadirkan pada dunia pendidikan saat ini. Karena ini mencerminkan optimisme kita untuk masa depan bangsa.

    Hari Pendidikan Nasional yang selalu kita peringati setiap tahunnya pada tanggal 2 Mei ini diharapkan dapat mengingatkan kita kembali, sebagai manusia-manusia terdidik, kita diminta untuk memahami esensi dari keterdidikan kita dan pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki untuk melebur dalam permasalahan-permasalahan yang ada di dalam masyarakat.

    Karena sebagai kaum terdidik, kehadiran kita sangat dibutuhkan untuk mengurai masalah-masalah tersebut.

    Karena secara konstitusi pendidikan adalah tanggungjawab negara, tapi secara moral pendidikan adalah tanggungjawab orang-orang terdidik.