Usai Lebaran Harga Komoditi Cabai di Seruyan Melonjak, Ini Penyebabnya?

    KUALA PEMBUANG – Kenaikan harga komodititas cabai beberapa hari setelah lebaran Idulfitri 1439 Hijriah pada 15 Juni 2018 lalu. Harga sejumlah bahan pokok di pasaran sekitar Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan, terutama cabai.

    “Harga cabai naik semua karena pasokannya terbatas habis lebaran ini,” kata Marni (46), salah satu pegadang di Pasar Sayur Ikan (Saik) Kuala Pembuang, Rabu (20/6/18).

    Ia menyebutkan, saat ini saja harga cabai merah sudah menyentuh harga Rp75 ribu per kilogram. Sedang untuk harga per ons atau per 100 gram Rp10 ribu dan harga seperempat kilogram dihargai Rp20 ribu.

    Harga ini cukup tinggi kenaikannya dari harga sebelumnya cabai merah yakni Rp55 ribu per kilogram. Hal ini lantaran memang dari distributor cabai sudah ditetapkan demikian.

    “Cabai ini kita ambil dari daerah sebelah bukan dari Pulau Jawa karena kapal dari sana (Pulau Jawa) belum ada,” ungkapnya.

    Selain cabai merah, harga cabai hijau juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu ditambahkan oleh Eroh (37), salah satu pedagang sembako di Pasar Saik Kuala Pembuang.

    “Harga cabai hijau saat ini tembus Rp55 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya berkisar Rp35-45 ribu per kilogram,” katanya.

    Sementara, jenis sembako lainnya yang cukup sering mengalami fluktuasi harga seperti telur dan bawang. Justru saat ini terpantau normal dan cenderung mengalami penurunan.

    Untuk harga telur dari sebelumnya Rp55 ribu per sap atau per 30 butir, kini turun dan berkisar antara Rp45 ribu dan Rp46 ribu per sap. Harga per butir masih dikenakan Rp2 ribu. Perbedaan harga per sap tersebut lantaran perbedaan kualitas telur, dimana telur dipasok dari daerah sebelah dan luar daerah atau luar pulau (Pulau Jawa).

    “Sekarang sembako itu tidak pengaruh pasokan dari luar pulau karena saat ini sembako bisa memasok dari daerah tetangga,” katanya.

    (rdi/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT