KUALA KAPUAS – Tidak lama lagi, tahun ajaran baru 2018/2019 dimulai. Dengan demikian, terkhusus bagi siswa baru, baik tingkat tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat akan mengikuti pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang digelar pihak sekolah.
Agar pelaksanaan MOS tidak menjurus pada praktik perloncoan dan kekerasan, Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Mardani mengharapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas dapat memantau langsung pelaksanaannya.
Menurut politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, masa orientasi sekolah merupakan masa perkenalan untuk siswa baru terhadap sekolah, guru dan siswa lainnya. Oleh karenanya, dalam MOS tidak ada lagi hal yang menjurus pada praktik perloncoan dan kekerasan.
“Kalau ada MOS yang menjurus pada praktik perloncoan dan kekerasan agar ditindak dengan tegas sesuai dengan Permendikbud Nomor 55 tahun 2014. Jadi, saya harapkan Kepala Dinas Pendidikan dapat memantau langsung dalam pelaksanaan MOS,” ucapnya kepada beritasampit.co.id, Jumat (22/6/2018).
Mardani berharap, agar Disdik melakukan berbagai upaya agar kegiatan orientasi peserta didik baru digunakan sebagai kegiatan mengenal program sekolah, cara belajar dan penanaman konsep pengenalan diri dengan siswa yang lain.
“Saya mengimbau agar masyarakat khususnya para orangtua atau wali peserta didik untuk turut serta memantau dan mengawasi pelaksanan orientasi peserta didik baru di sekolah,” tukasnya.
(irfan/beritasampit.co.id)
