KASONGAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan Ignatius Mantir L Nussa meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat agar lebih banyak mensosialisasikan tentang Pemilihan Umum (Pemilu) baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada kepada masyarakat. Tidak hanya di ibukota saja, tapi di 13 wilayah kecamatan hingga di 154 desa dan di 7 kelurahan se Kabupaten Katingan.
Mengingat, kata Mantir, partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada ketika Pilkada Katingan pada 27 Juni 2018 menurun dibandingkan pada pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.
“Kalau Pilkada Gubernur Kalimantan Tengah partisipasi masyarakat Katingan yang menggunakan hak pilihnya hampir 70 persen, sedangkan untuk Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Katingan pada tahun 2018 ini hanya 55 persen lebih saja,” terang legislator PDI Perjuangan baru-baru ini.
Lanjutnya, salah satu alasan menurunnya partisipasi dalam menggunakan hak pilihnya saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Katingan tahun 2018 ini, bukan hanya kurangnya sosialisasi tentang Pilkada saja, tapi juga lantaran Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang agak sedikit ketat dari tahun-tahun yang lalu.
“Terutama aturan-aturan tentang tata cara berkampanye. Sehingga banyak pula masyarakat dan institusi yang takut melaksanakan ini dan itu, termasuk juga aturan kepada para pasangan calon,” akui anggota dewan yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Katingan ini.
Terkait dengan lancar, aman dan damainya pelaksaanaan Pikada di Kabupaten Katingan yang akan merayakan peringatan HUT-nya ke 16 pada 20 Juli 2018 nanti, dirinya mengucapkan terimakasih tak terhingga, baik kepada kelima pasangan calon, kepada masyarakat Katingan maupun kepada seluruh penegak hukum seperti Polres Katingan dan TNI yang ikut mengamankan jalannya pelaksanaan Pilkada di Katingan ini, sehingga berjalan lancar, aman dan kondunsif.
(ar/beritasampit.co.id)
