PANGKALAN BUN – Memang terkadang hasil pembangunan yang bagus dan indah itu hanya enak untuk dipandang. Namun fungsinya belum tentu bermanfaat untuk masyarakat.
Seperti halnya hasil pembangunan gedung yang betuliskan MCK PLUS – 2012. Bangunan yang nampak megah dan indah berwana kuning berada disamping Jalan Taman Bundaran Pancasila, persisnya di belakang Monumen Pesawat Palanggan Sambil dekat Tugu Pancasila Pangkalan Bun sampai sekarang tidak difungsikan lagi.
“Wah Pak sudah berbulan-bulan nggak (tidak) pernah digunakan, kalau malam lampunnya nggak nyala, dan pagar depannya juga ditutup,” kata sejumlah pedagang di sekitar Taman Bundaran saat ditanya beritasampit.co.id, Minggu (22/7/2018) malam.
Menurut sejumlah pedagang, kalau MCK ini setiap hari berfungsi, tentu bisa digunakan oleh masyarakat pengunjung taman.
“Tapi itu Pak, yang sebelah sana MCK Plus yang dibangun tahun 2012 oleh Dinas PU Kabupaten Kobar hanya dicat warna kuning nyala, tapi tidak difungsikan,” akui mereka.
Salah seorang pensiunan ASN yang sering jalan-jalan di taman mengatakan, gedung MCK PLUS – 2012 mubazir kalau sampai sekarang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Padahal uangnya dari rakyat melalui berbagai pemasukan pajak.
“Gedung MCK PLUS itu kan bukan kandang ayam, sebelum dibangun pasti direncanakan, dipola dirancang oleh arsitek, kemudian oleh dinas PU dianggarkan dan diajukan melalui pembahasan di DPRD. Eh kalau sudah selesai tidak difungsikan, ini namanya buang-buang duit kan,” ujar pria yanh tak mau disebutkan namanya itu.
Ketua DPRD Kabupaten Kobar saat dikonfirmasi beritasampit.co.id, Senin (23/7/2018) mengatakan , pihaknya merasa prihatin kalau ada MCK di tengah kota, apalagi dekat dengan obyek wisata kota tidak difungsikan untuk masyarakat.
“Saya menghimbau kepada dinas terkait, pokonya MCK itu harus tetap dibuka difungsikan, kalau ada kerusakan segera diperbaiki kalau tidak ada harus segera dibuka untuk umum karena lokasinya di pinggir jalan dekan dengan Taman Bundaran Segitiga,” tegas Triyanto.
(man/beritasampit.co.id)
Editor : Irfan
