Hati-Hati!!! Anjing Rabies Berkeliaran, Ternak Sapi Warga Sukamara Mati

    SUKAMARA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara menerima laporan dari peternak bahwa telah terjadi gigitan anjing rabies terhadap ternak warga di Desa Bukit Sungkai, Kecamatan Balai Riam.

    “Beberapa waktu lalu ada sapi dan kambing milik Bapak Suwarno warga Desa Bukit Sungkai telah digigit,” ujar Syamsir, Selasa (14/8/2018).

    Syamsir menerangkan bahwa kejadian pada pukul 02.00 WIB malam, dimana anjing tersebut keluar dari hutan yang ada dibelakang rumah dan setelah menggigit langsung kabur.

    Semula peternak menganggap biasa saja namun setelah 11 hari terjadi kejang-kejang dan pada mulut hewan yang digigit mengeluarkan busa.

    “Merasa panik peternak kemudian lapor ke PPL setempat dan segera menghubungi Dinas dan pihak Dinas segera melakukan pemeriksaan kelokasi, dari identifikasi dilapangan pihak dinas menyimpulkan ini rabies dan atas persetujuan pemilik akhirnya ternak tersebut di potong dan kepalanya langsung di bawa ke Laboratorium Penyidikan dan Pengujian Veteriner di Palangka Raya,” jelas Syamsir.

    “Dan dari hasil pengujian diketahui positif rabies,” imbuhnya.

    Dijelaskannya, penyakit rabies atau anjing gila adalah suatu penyakit fatal yang menyerang sistem syaraf dari semua jenis hewan berdarah panas dan manusia.

    Rabies bersifat Zoonosis artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia yang disebabkan oleh virus yang umumnya ditularkan melalui air liur hewan pemakan daging (karnivora).

    Adapun gejala penyakit rabies pada hewan (ganas) tampak perubahan tabiat dari jinak menjadi penakut, senang bersembunyi ditempat gelap dan dingin, tidak lagi menuruti perintah majikannya, nafsu makan hilang, suara menjadi parau, memakan benda-benda asing (batu, paku, kayu dan sebagainya), ekornya berada diantara dua paha, mulut membuka, lidah dijulurkan dan keluar air liur berlebihan.

    Kemudian kejang-kejang disusul kelumpuhan, biasanya mati dalam 4 – 7 hari setelah gejala pertama timbul, pada kucing gejala dan tandanya sama tetapi tidak berkeliaran sejauh anjing.

    Adapun gejala rabies (tenang) hewan menyendiri ditempat-tempat sejuk, kejang-kejang berlangsung sangat singkat, terjadi kelumpuhan. Pada kucing tidak dapat menelan, mulut terbuka, air liur keluar terus menerus, mati dalam waktu singkat.

    (enn/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT