Delapan Besar Piala Kemerdekaan, Kedua Belah Tim Jual Beli Serangan

    SAMPIT – Memasuki laga Delapan besar piala kemerdekaan di stadion batalion infanteri Raider 631 Antang mempertemukan antara MAP Timur Fc Vs Banua Usang Junior berjalan dengan sengit.

    Dari awal wasit meniup peluit tanda dimulainya permainan babak pertama, baik Banua Usang Junior maupun MAP Timur Fc sama-sama jual beli serangan. Namun, pada menit ke-21 Banua Usang Junior berhasil membobol gawang lewat pemain nomor punggung 27 Rusdi.

    Selang lima menit setelah gol pertama tepatnya pada menit ke-24, pemain dari Banua Usang Junior nomor punggung 23 Heri kembali membobol, skor pun menjadi 2-0

    MAP Timur Fc tidak mau memberikan kemenangan begitu saja terhadap Banua Usang Junior. Itu terbukti pada menit ke 34 MAP Timur merobek jala gawang Banua Usang Junior lewat Anto pemain bernomor punggung 20, hingga babak pertama skor masih 2-1.

    Masuk pada babak kedua MAP Timur memainkan permainan serangan balik (epick back) dari tengah lapangan lewat ujung tombak andalan MAP Timur Hendro pemain asal bagian timur Indonesia bernomor punggung 3 pada menit ke-46 membalik keadaan, hingga angka di papan skor menjadi 2-2.

    Setelah gol imbang tercipta, jual beli serangan dari kedua kesebelasan pun terjadi, pelanggaran pun beberapa kali sempat terjadi. Baik oleh para pemain Banua Usang Junior maupun MAP Timur.

    Pada menit ke-74, Banua Usang Junior diserang habis-habisan oleh para pemain dari MAP Fc, memanfaatkan umpan sepakan pojok dari kiri lapangan salah satu bek dari MAP Timur Edy bernomor punggung 11 kembali merobek gawang Banua Usang Junior skor pun berubah menjadi 3-2 kemenangan didepan mata bagi MAP Timur.

    Mendekati akhir babak kedua MAP Timur menerapkan permainan menyerang bertahan, sampai akhir waktu babak kedua skor tetap bertahan 3-2. Kemenangan itupun membawa MAP Timur maju ke babak empat besar.

    (im/beritasampit.co.id).

    EDITOR : MAULANA KAWIT