Keinginan Bupati Kotim Bangun Kampung Wisata di Ujung Pandaran Dipertanyakan

    PALANGKA RAYA-Keinginan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membangun kampung wisata yang disebut dengan Kampung Dayak di Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit dipertanyakan oleh sekelompok masyarakat.

    Pertanyaan itu datang dari Andreas Junaedy, aktivis Fordayak-KT melalui akun FB @Dre Junaedy yang diposting pada, Rabu (3/10/2018) lalu.

    “Pertanyaannya….Apakah di Kab. Kota Waringin Timur itu bukan kampung nya orang Dayak sehingga di buat kusus oleh si Supian Hadi ini di Ujung Pandaran Kampung Dayak…??” tulis Andreas Junaedy.

    Dia kembali mempertanyaan terkait keingingan orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung itu. “Atau memang sudah tidak ada orang Dayak di Kota Waringin Timur sehingga di buat kampung tersebut..??” Ucapnya serya bertanya.

    Sebagai orang dayak, dia mengaku merasa dipinggirkan lantaran pembangunan kampung wisata yang dinamakan “Kampung Dayak” tersebut berada di pinggir laut.

    “Pribadi saya sebagai orang dayak merasa di kepinggir kan dan di hilangkan identitas diri,” ucapnya menanggapi keinginan baik bupati dalam rangka memajukan pariwisata daerah.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), berkeinginan untuk membuat kampung dayak di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.

    “Ini merupakan kegiatan pemerintah Kabupaten untuk membuat Kabupaten Kotim menjadi Kabupaten wisata, yaitu dengan membuat kampung dayak di ujung pandaran,” ucap Bupati Kotim Supian Hadi, Kamis (27/9/2018).

    Supian Hadi mengatakan, tidak hanya membuat kampung dayak saja, tetapi pemerinta kabupaten juga akan membuat dermaga wisata di ujung pandaran, hal itu bertujuan agar menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten Kotim.

    “Dengan adanya kampung dayak dan didukung dermaga wisata, maka para wisatawan lokal maupun luar daerah akan ke kabupaten Kotim,” kata Supian Hadi.

    Supian Hadi juga mengatakan, pembuatan kapung dayak nantinya beberapa Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) akan terlibat, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemuda dan Olaraga (Dispora), Dinas Pendidikna dan SOPD yang terkait.

    “Kita sudah merancang tempatnya dan nanti akan ada beberapa SOPD juga akan ikut serta membangun kampung dayak, seperti kebersihan lingkungan itu DLH,” tambahnya.

    Supian Hadi berharap, masyarakat juga bisa bekerja sama dan bersama-sama membangun kabupaten Kotim menjadi kabupaten distinadi wisata.

    “Kita perlu dukungan dari semua kalang termasuk masyarakat, untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk menjadikan kabupaten Kotim menjadi kabupaten wisata,” akhirnya.

    (gra/beritasampit.co.id)