Bupati Katingan ‘Larang’ Guru Bahasa Inggris Mengajar Menggunakan Bahasa Indonesia

    KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas berharap semua guru baik itu dari tingkat SD, SMP sampai SMA bagi guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Inggris tidak ada lagi mengunakan bahasa Indonesia ketika jam pelajaran bahasa Inggris itu berlangsung.

    Terkait hal tersebut, dirinya akan berkunjung atau melakukan pemantauan langsung ke masing-masing sekolah dan melihat apakah guru -guru bahasa Inggris saat pelajaran berlangsung masih mengunakan bahasa Indonesia atau tidak.

    “Ini hanya untuk guru bahasa Inggris. Jadi saya ingin anak didik di Katingan saat lulus nantinya bisa berbahasa Inggris. Karena pengalaman kita, ketika ada kunjungan dari Negara lain untuk datang ke Katingan banyak mengunakan bahasa Inggris,” terang Sakariyas, kepada beritasampit.co.id, Senin (15/10/2018).

    Dirinya mencontohkannya, apabila ada kunjungan dari negara lain dengan berbahasa Inggris kepada orang yang tidak bisa berbahasa inggris, dan juga orang luar Negeri tidak mengerti bahasa Indonesia. Jadi Akhirnya susah untuk berkomunikasi dan tidak bisa saling memahami satu dengan yang lainnya.

    “Maunya saya paling tidak kita bisa memahami hal itu, karena kita juga akan menghadapi pasar bebas Asean. Sehingga orang dari mana-mana saja bisa datang ke Katingan ini, dan berbagai kewarganegaraan pun bisa saja masuk,” ujarnya.

    Karena hal itu juga menurutnya sesuai dengan visi misi Kabupaten Katingan dalam masalah Pendidikan, maupun Kesehatan, Insfratruktur jalan dan jembatan maupun Perekonomian.

    Sehingga pada intinya, Bupati Sakariyas tidak melarang untuk tidak mengunakan bahasa Indonesia, karena itu bahasa Nasional atau bahasa pemersatu bangsa Indonesia.

    Jadi yang hanya ditekankan adalah khusus bagi guru bahasa Inggris ketika dimulainya jam sekolah pelajaran bahasa Inggris, antara guru dan siswanya harus mengunakan bahasa Inggris dan tidak mengunakan bahasa Indonesia.

    (ar/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT