Guru Thalib Wafat, Kapuas Berduka!

    KUALA KAPUAS – Duka tengah menyelimuti masyarakat, khususnya umat Islam Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pasalnya, salah satu ulama Kapuas yakni KH Abdul Muthalib atau yang akrab disapa Guru Thalib wafat pada, Jumat (21/12/2018) siang kemarin di Rumah Sakit Ulin, Banjarmasin.

    Informasi yang dihimpun, sejak kemarin hingga siang hari ini (Sabtu, red), warga terus memadati rumah duka untuk melawat serta membacakan Al Qur’an dan bacaan lainnya yang dihadiahkan untuk almarhum Guru Thalib.

    Begitu juga dengan pejabat di Kabupaten Kapuas seperti Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, Wakil Bupati HM Nafiah Ibnor, Ketua DPRD Kapuas Algrin Gasan dan pejabat lainnya tak ketinggalan untuk melayat ke rumah duka bahkan mengantarkan jasad almarhum ke tempat pemakaman.

    Foto almarhum KH Abdul Mutahalib semasa hidup.

    Pada, Sabtu (22/12/2018) siang, tepatnya ba’da (setelah) Azan Dzuhur almarhum Guru Thalib dishalatkan. Selanjutnya ba’da Shalat Dzhuhur, jasad almarhum dimakamkan di pemakaman yang berada di Desa Maluen, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas.

    Sebelum dishalatkan, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kapuas KH Nurani Sarji terlebih dulu membacakan profil almarhum. Almarhum yang merupakan ulama kharismatik bernama KH Abdul Muthalib, kelahiran Danau Panggang, 19 April 1953.

    “Pendidikan almarhum dimulai dari Pesantren Nurul Hikmah Danau Panggang, kemudian Pesantren Darussalam Martapura,” ujar Nurani.

    Semasa hidup almrahum, lanjutnya, pernah mengajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hikmah Danau Panggang, Manarul Huda Kapuas, dan Ponpes Nurul Iman Basarang.

    Adapun guru-guru almarhum diantaranya Guru Seman Mulia Martapura, Guru KH Abdul Wahab, Guru Cantung. “Murabbi beliau KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul,” terang pria yang merupakan sahabat almarhum semasa hidup.

    Ditambahkan Ketua NU ini, Guru Thalib menjabat Ketua MUI Kapuas sejak tahun 2006 hingga sekarang.

    “Dan tahun ini merupakan periode ketiga beliau memimpin MUI Kapuas,” katanya.

    “Beliau meninggalkan satu orang isteri dan empat orang anak,” tambah Nurani.

    (irfan/beritasampit.co.id)