Mantapkan Karakter Keagamaan, Sekolah Ini Wajibkan Siswanya Pagi Mengaji

    KASONGAN – Meskipun SMPN 4 Katingan Kuala merupakan sekolah berstatus pendidikan formal umum, namun di sekolah ini pihak pengelola mewajibkan anak didiknya untuk mengaji sebelum pembelajaran berlangsung, mereka menamakan kegiatan ini dengan program Pagi Mengaji (Panji).

    Dimana setiap anak didik dihimbau langsung berwudhu dan menuju ke mushola secara bersama-sama saat mereka datang ke sekolah.

    Dengan dipandu oleh salah seorang petugas piket PANJI dari anak didik tersebut. Mereka memulai bacaan-bacaan ayat suci al-Qur’an yang sudah ditentukan.

    Setelah itu, anak didik yang bertugas tadi melanjutkan penyampaian Nasehat Kebaikan beberapa menit dan membacakan kata-kata bijak yang diikuti seluruh anak didik lainnya.

    Hal itu mereka lakukan sebagai bagian dari pembentukan pendidikan Karakter Keagamaan (Religius Kultur). Demikian diugkapkan Kepala Sekolah SMPN 4 Katingan Kuala, Anis Romzi, Rabu (23/1).

    Program PANJI ini tambahnya, sudah berjalan sejak sekolah ini diresmikan pada tahun 2014 lalu. Sebagai bagian dari program keagamaan.

    “Kita mengharapkan dengan program ini mampu memberikan pemahaman kepada anak didik betapa pentingnya memulai sesuatu kegiatan dengan mengharapkan berkah dan ridho dari Allah SWT. Terutama dalam menimba ilmu dan melaksanakan pembelajaran yang akan dilakukan,” jelas Anis.

    Selain itu, ditambahkan oleh M Yusri selaku guru Agama Islam. Program PANJI merupakan salah satu program unggulan di SMPN 4 Katingan Kuala. Program ini merupakan bagian dari kesadaran dalam beragama yang harus dibentuk sejak dini.

    “Kita menyadari bahwa usia anak didik SMP itu masih labil. Mereka sangat mudah terpengaruh kenakalan remaja dan pergaulan bebas. Makanya, dengan adanya kesadaran beragama yang dibentuk dari sekolah melalu PANJI, diharapkan mampu sebagai kontrol anak dalam menghadapi pengaruh kenakalan remaja dan pergaulan bebas di lingkungannya,” ungkap Yusri yang juga mantan jurnalis di salah satu media harian Kalimantan Tengah ini.

    Ia berharap, progam PANJI ini bisa ditularkan ke semua sekolah, meskipun itu bentuknya sekolah umum. Dimana agar anak-anak bangsa bisa menjadi generasi yang berguna bagi agama, bangsa dan negaranya ke depan serta tidak mudah terpengaruh budaya-budaya barat negatif yang saat ini sangat mengkhawatirkan. Apalagi dengan kebebasan berekspresi melalui media-media sosial dan internet.

    (Istimewa/ForBeritasampit.co.id)