Ikut Melawan Keterbelakangan Pendidikan

    BAGI perempuan yang memiliki titel sarjana hukum ini, kunci utama dalam pembangunan sumber daya manusia adalah pendidikan. Dengan pendidikan akan lahir manusia berkualitas yang diharapkan mampu memajukan daerah, bangsa dan negara menuju sebuah peradaban yang lebih baik.

    “Dengan demikian maka setiap warga negara Indonesia, khususnya generasi muda dimana pun berada jangan sampai pendidikannya terbelakang,” ujar Shinta Deviaranti kepada wartawan beritasampit.co.id, Rabu (30/1/2019).

    Perempuan yang akrab dipanggil Shinta ini pun berkomitmen untuk melawan keterbelakangan pendidikan. Salah satu kepeduliannya terhadap pendidikan dengan terlibat dalam mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Kuala Kapuas, yang berlokasi di Kota Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

    “Alhamdulillah STIH Kuala Kapuas berdiri. Saya berharap agar Kapuas bisa memiliki aset daerah yang tidak ternilai harganya, yaitu kampus hukum. Dan pada awal tahun tadi kampus ini sudah mencetak sarjana angkatan pertama,” ungkap kelahiran 28 Juli 1990 ini seraya menceritakan perjuangan dalam mendirikan STIH tersebut.

    Karena komitmennya sangat peduli pendidikan, Shinta pun rela mengabdikan dirinya menjadi dosen sejak bermurur 22 tahun. Kemudian dirinya yang kini tinggal di Kota Banjarmasin, Kalsel juga sempat dipercaya menjadi Ketua STIH Kuala Kapuas.

    Shinta Deviaranti (tengah) berfoto bersama dengan Ketua SRI Kalsel Rikval (ujung kanan), anggota DPR RI Rahmat Nasution Hamka (peci merah), Gus Muwafiq (KH Ahmad Muwafiq) dan Mantan Gubernur Kalsel H Rudy Arifin (kiri).

    “Pendidikan bagi saya nomor satu. Untuk itu saya berkomitmen untuk turut serta melawan keterbelakangan pendidikan, dimana pun,” tukas perempuan yang sekarang mulai mencoba dunia politik dengan menjadi relawan tim sukses pasangan calon Presiden dan Wakil Pressiden Nomor 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.

    (irfan/beritasampit.co.id)