Januari 2019 Kalteng Alami Inflasi Sebesar 0,42 Persen

    Editor: A Uga Gara

    PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami Inflasi pada bulan Januari 2019, yang diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,42 persen) dan inflasi tahun ke tahun (4,48 persen).

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Yomin Tofri dalam press release pada Jum’at (1/2/2019) di ruang pertemuan kantor setempat.

    “Dari 82 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, 73 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. lnflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan (1,23 persen) dan deflasi tertinggi terjadi di Tual (0,87 persen)” ucap Yomin.

    Sementara itu kota yang menjadi acuan untuk di Kalimantan Tengah yang mengalami inflasi di Palangka Raya sebesar 0,46 persen dan yang mengalami inflasi Sampit sebesar 0,34 persen. Kedua kota tersebut menempati peringkat ke- 30 dan ke- 40 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.

    Inflasi di Palangka Raya terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada bahan makanan (1,32 persen) serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,94 persen). Sementara itu inflasi di Sampit dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan (2,21 persen).

    Komponen harga bergejolak (Volatile Foods) memiliki andil tertinggi terhadap tingkat inflasi di Palangka Raya (0,30 persen) dan Sampit (0,56 persen).

    Sementara itu komunitas menjadi pemicu lonjakan terjadinya inflasi di Palangka Raya dan Sampit berasal dari angkutan udara dan daging ayam ras. Beberapa komoditas utama pemicu inflasi di Palangka Raya yaitu Sate (0,14 persen), Ikan layang (0,07 persen) dan Soto (0,05 persen). Sedangkan pemicu inflasi di Sampit berasal dari bawang merah (0,10 persen) dan beras (0,05 persen). Sementara itu jasa angkutan udara dan komoditas bensin potensi cukup tinggi terhadap terjadinya deflasi di kedua kota.

    (apr/beritasampit.co.id)