Aliansi Dayak Bersatu Beri Waktu Satu Minggu, Tolak Pencabutan Moratorium Transmigrasi

    Editor : Maulana Kawit

    PALANGKA RAYA – Usai menyambangi Kantor Gubernur Kalteng dan langsung disambut oleh Wakil Gubernur Kalteng Habib H Said Ismail, ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Dayak Bersatu menolak pencabutan moratorium transmigrasi di Kalimantan Tengah berangur-angsur mulai membubarkan diri.

    Sementara itu Wakil Gubernur dan instansi yang mempunyai wewenang terkait dengan aspirasi dari massa aksi Aliansi Dayak Bersatu tersebut dijadwalkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas apa yang menjadi tuntutan dalam aksi yang baru saja digelar.

    Sementara itu Koordinator Aksi, Ingkit Beny Sam Djaper mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih khususnya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah karena telah menerima mereka untuk hadir menyampaikan aspirasi di tempat tersebut.

    “Kami hanya minta kejelasan apakah moratorium transmigrasi tersebut sudah dicabut atau belum, supaya masyarakat tidak bingung. Kalau misalkan sudah dicabut katakan dicabut, kalau misalkan masih berlaku katakan masih berlaku,” ucap Ingkit usai selesai menemui Wagub Kalteng pada Aksi yang digelar Senin (18/2/2019) di depan Gerbang Kantor Gubernur Kalteng.

    Lanjut Ingkit jangan sampai hal tersebut dibiarkan berlarut-larut sehingga ada pihak lain yang secara sengaja membuat hal tersebut menjadi polemik. Selain itu Ingkit meminta Pemprov Kalteng harus bijak dalam menyikapinya karena sesuai dengan visi misi saat ini yakni mencapai Kalteng Berkah. Sehingga jika aspirasi mereka dapat ditanggapi dengan baik maka perwujudan dan pemerataan pembangunan Kalteng Berkah dapat berjalan dengan baik.

    Selanjutnya Ingkit menyampaikan bahwa mereka akan menyampaikan hasil pertemuan dengan Wakil Gubernur Kalteng tadi kepada masyarakat dan akan memberi waktu khususnya kepada Pemerintah untuk mengambil keputusan terkait dengan aspirasi yang disampaikan.

    “Jika dalam satu Minggu kedepan hasilnya tidak menyepakati dan moratorium transmigrasi itu ternyata sudah dicabut maka kita akan melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar lagi,” tutup Ingkit.

    (apr/beritasampit.co.id)